Penguatan Rupiah Diprediksi Tertahan
A
A
A
JAKARTA - Meski terjadi penguatan rupiah namun tidak sepenuhnya didukung oleh sentimen yang ada, dimana pergerakan USD terapresiasi dengan memanfaatkan sentimen rilis data ekonominya dan melemahnya JPY.
Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan, masih rentannya rupiah dapat menghalangi potensi kenaikan lanjutan sehingga perlu dicermati berbagai sentimen.
"Terutama pergerakan sejumlah mata uang global terhadap USD. Tetap mencermati dan mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Sementara, Reza memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.380/USD-Rp14.368/USD. Adapun meski timbul kekhawatiran terhadap dampak dari terjadinya perang dagang AS-China, namun laju USD cenderung mampu menguat seiring dengan penilaian mata uang tersebut mendapat keuntungan dari adanya perang dagang.
Di sisi lain, turunnya mata uang JPY memberikan kesempatan pada USD untuk kembali menguat. Tidak hanya itu, meningkatnya inflasi AS direspon positif sehingga berimbas pada meningkatnya laju USD.
"Sementara itu, meski laju USD terlihat mengua namun, laju rupiah mampu terapresiasi seiring masih adanya imbas disetujuinya RAPBN 2019," pungkasnya.
Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan, masih rentannya rupiah dapat menghalangi potensi kenaikan lanjutan sehingga perlu dicermati berbagai sentimen.
"Terutama pergerakan sejumlah mata uang global terhadap USD. Tetap mencermati dan mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Sementara, Reza memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.380/USD-Rp14.368/USD. Adapun meski timbul kekhawatiran terhadap dampak dari terjadinya perang dagang AS-China, namun laju USD cenderung mampu menguat seiring dengan penilaian mata uang tersebut mendapat keuntungan dari adanya perang dagang.
Di sisi lain, turunnya mata uang JPY memberikan kesempatan pada USD untuk kembali menguat. Tidak hanya itu, meningkatnya inflasi AS direspon positif sehingga berimbas pada meningkatnya laju USD.
"Sementara itu, meski laju USD terlihat mengua namun, laju rupiah mampu terapresiasi seiring masih adanya imbas disetujuinya RAPBN 2019," pungkasnya.
(ven)