Mukesh Ambani Geser Jack Ma Sebagai Orang Terkaya di Asia
A
A
A
MUMBAI - Lupakan sejenak Jack Ma, pendiri Alibaba Group. Kini Asia punya orang super kaya baru. Ia adalah Mukesh Ambani, miliarder asal India berusia 61 tahun. Bisnis perusahaannya Reliance Industries Ltd, menggurita mulai dari tekstil, minyak, telekomunikasi dan merambah ke e-commerce.
Melansir dari Bloomberg, Senin (16/7/2018), kekayaan Ambani berdasarkan Bloomberg Billionaires Index mencapai USD44,3 miliar atau setara Rp636,83 triliun (kurs Rp14.375 per USD). Kekayaan Mukesh naik 1,6% dibandingkan tahun lalu. Sementara, kekayaan Ma mencapai USD44 miliar.
Ambani menambah kekayaannya sebesar USD4 miliar pada tahun ini, karena meningkatnya kapasitas petrokimian dan keberhasilan perusahaan telekomunikasinya, Reliance Jio Infocomm Ltd. Awal bulan ini, Mukesh mengumumkan rencana untuk meningkatkan 215 juta pelanggan dengan memperluas jangkauan perusahaannya.
Sementara ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, termasuk persaingan dengan Amazon dan Walmart, membuat perusahaan Jack Ma, Alibaba Group Holding Ltd telah kehilangan USD1,4 miliar pada tahun ini.
Mukesh Ambani yang terkenal dengan proyek-proyek berskala besar di India, mempelopori pembangunan kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia di Jamnagar. Ia juga mempunyai perusahaan seluler paling luas di dunia dan diklaim sebagai perusahaan ritel terbesar dan paling menguntungkan di India.
Pada pertemuan pemegang saham tahunan bulan ini, Mukesh mengatakan Reliance harus melihat "peluang" dengan tumbuhnya bisnis online. Ia pun menginstruksikan agar Reliance Retail Ltd dan Reliance Jio Group untuk menyasar bisnis perdagangan online. "Ukuran Reliance akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025," kata Mukesh.
Reliance Jio Group akan memperkenalkan layanan broadband berbasis serat optic di 1.100 kota di India pada Agustus mendatang, dimana Mukesh akan meluncurkan fixed-line greenfield terbesar di mana pun di dunia. "Jio akan menjadi operator penggerak lonjakan bisnis Reliance," kata Deven Choksey, direktur pelaksana Kr Choksey Securities yang berbasis di Mumbai. "Perusahaannya akan melipatgandakan laba dalam beberapa tahun ke depan, harga sahamnya juga akan meningkat".
Pada pertengahan Juli ini, seiring data Bloomberg Billionaire Index, Reliance kembali masuk Klub USD100 miliar setelah lebih dari satu dekade. Mukesh sendiri mewarisi Reliance dari ayahnya, Dhirubhai Ambani yang awalnya seorang pedagang rempah-rempah dan tekstil. Sang ayah kemudian membangun pabrik tekstil dan petrokimia.
Sepeninggal ayahnya pada 2002, bisnis Reliance dibagi menjadi dua antara Mukesh dan adik laki-lakinya Anil. Layaknya kisah rebutan warisan, kedua saudaranya ini sempat terlibat "perang" sebelum ditengahi oleh ibu mereka. Dan Mukesh pun berhasil mengelola bisnis Reliance menjadi lebih baik setelah tahun-tahun penuh kepahitan.
Melansir dari Bloomberg, Senin (16/7/2018), kekayaan Ambani berdasarkan Bloomberg Billionaires Index mencapai USD44,3 miliar atau setara Rp636,83 triliun (kurs Rp14.375 per USD). Kekayaan Mukesh naik 1,6% dibandingkan tahun lalu. Sementara, kekayaan Ma mencapai USD44 miliar.
Ambani menambah kekayaannya sebesar USD4 miliar pada tahun ini, karena meningkatnya kapasitas petrokimian dan keberhasilan perusahaan telekomunikasinya, Reliance Jio Infocomm Ltd. Awal bulan ini, Mukesh mengumumkan rencana untuk meningkatkan 215 juta pelanggan dengan memperluas jangkauan perusahaannya.
Sementara ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, termasuk persaingan dengan Amazon dan Walmart, membuat perusahaan Jack Ma, Alibaba Group Holding Ltd telah kehilangan USD1,4 miliar pada tahun ini.
Mukesh Ambani yang terkenal dengan proyek-proyek berskala besar di India, mempelopori pembangunan kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia di Jamnagar. Ia juga mempunyai perusahaan seluler paling luas di dunia dan diklaim sebagai perusahaan ritel terbesar dan paling menguntungkan di India.
Pada pertemuan pemegang saham tahunan bulan ini, Mukesh mengatakan Reliance harus melihat "peluang" dengan tumbuhnya bisnis online. Ia pun menginstruksikan agar Reliance Retail Ltd dan Reliance Jio Group untuk menyasar bisnis perdagangan online. "Ukuran Reliance akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025," kata Mukesh.
Reliance Jio Group akan memperkenalkan layanan broadband berbasis serat optic di 1.100 kota di India pada Agustus mendatang, dimana Mukesh akan meluncurkan fixed-line greenfield terbesar di mana pun di dunia. "Jio akan menjadi operator penggerak lonjakan bisnis Reliance," kata Deven Choksey, direktur pelaksana Kr Choksey Securities yang berbasis di Mumbai. "Perusahaannya akan melipatgandakan laba dalam beberapa tahun ke depan, harga sahamnya juga akan meningkat".
Pada pertengahan Juli ini, seiring data Bloomberg Billionaire Index, Reliance kembali masuk Klub USD100 miliar setelah lebih dari satu dekade. Mukesh sendiri mewarisi Reliance dari ayahnya, Dhirubhai Ambani yang awalnya seorang pedagang rempah-rempah dan tekstil. Sang ayah kemudian membangun pabrik tekstil dan petrokimia.
Sepeninggal ayahnya pada 2002, bisnis Reliance dibagi menjadi dua antara Mukesh dan adik laki-lakinya Anil. Layaknya kisah rebutan warisan, kedua saudaranya ini sempat terlibat "perang" sebelum ditengahi oleh ibu mereka. Dan Mukesh pun berhasil mengelola bisnis Reliance menjadi lebih baik setelah tahun-tahun penuh kepahitan.
(ven)