Sri Mulyani Paparkan Metode Hitung Angka Kemiskinan RI

Selasa, 17 Juli 2018 - 16:03 WIB
Sri Mulyani Paparkan...
Sri Mulyani Paparkan Metode Hitung Angka Kemiskinan RI
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan, metode menghitung angka kemiskinan yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yakni dengan menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi masyarakat tiap harinya. Jumlah kebutuhan kalori itu lalu dikonversi menjadi harga.

“Harga (kalori) itu yang disebut (parameter) garis kemiskinan,” kata Sri Mulyani saat menggelar rapat kerja bersama anggota Banggar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Dia mencontohkan apabila kebutuhan kalori manusia minimalnya adalah 2.250 kalori per hari, maka jumlah kalori itu dikonversikan ke dalam sejumlah uang. Isinya terdiri dari komponen makanan yang memenuhi jumlah kalori per hari.

“Orang yang memiliki pendapatan dibawah kebutuhan 2.250 kalori itu artinya berada di garis kemiskinan, sedangkan yang penghasilannya di atas pemenuhan 2.250 kalori artinya kelompok yang tidak miskin,” jelasnya.

Tentunya, lanjut mantan Direktur Bank Dunia itu, pasti ada pro kontra dalam memahami hal ini. Masyarakat utamanya yang berkomentar melalui sosial media lalu membandingkan parameter kemiskinan dengan negara-negara lain. Sebab persentase angka kemiskinan baru pertama kalinya berada di angka single digit. "Ini pencapaian yang luar biasa yang kita lakukan," tandasnya.

Sebelumnya BPS mencatat penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang atau berkurang sebesar 633,2 ribu orang yang setara 9,82% secara persentase. Hal itu dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang atau 10,12%.

Selama periode September 2017 sampai Maret 2018 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018. Begitupun di desa yang menjadi 15,81 juta orang.
(akr)
Berita Terkait
Rakor Kemenko PMK Bahas...
Rakor Kemenko PMK Bahas Strategi Terbaru untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024
DIY Provinsi Termiskin...
DIY Provinsi Termiskin di Jawa
Menko PMK Beberkan Langkah...
Menko PMK Beberkan Langkah Strategis Penanganan Kemiskinan
Angka Kemiskinan Perkotaan...
Angka Kemiskinan Perkotaan Jabar Naik
Mendorong Perempuan...
Mendorong Perempuan Desa Keluar dari Miskin Ekstrem
Potret Kesenjangan Sosial...
Potret Kesenjangan Sosial Ibu Kota
Berita Terkini
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
2 jam yang lalu
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
2 jam yang lalu
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
2 jam yang lalu
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
4 jam yang lalu
Wamenkop Ferry Juliantono...
Wamenkop Ferry Juliantono Beberkan Enam Tugas Utama Koperasi Desa Merah Putih
4 jam yang lalu
Elnusa Petrofin Perluas...
Elnusa Petrofin Perluas Distribusi BBM Pembangkit di Kalimantan Barat
5 jam yang lalu
Infografis
Jadi Jantung Ekonomi...
Jadi Jantung Ekonomi RI, Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved