Satu Hari Rp300 Juta, Tarik Uang Bisa Rp60 Juta
A
A
A
Haji Encep Cahyadi, 32, menceritakan awal dirinya mengajukan diri menjadi agen BRILink karena dilatarbelakangi ingin membantu usaha online shop milik istrinya, Leni.
Semula Encep hanya ingin mendapatkan alat transaksi online electronic data capture (EDC) yang dimaksudkan untuk mempermudah transaksi bisnis dagang online Leni. “Saya mengajukan diri menjadi agen BRILink pada akhir tahun 2015 di Bank BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Malingping, Lebak, Banten. Selanjutnya pada Februari 2016 saya disetujui jadi agen BRILINK,” kata Encep beberapa waktu lalu. Encep seorang pengusaha sukses di Lebak dengan usaha agen minuman ringan, sparepart auto motif, elektronik, perlengkapan rumah hingga SPBU ini.
Menurut Encep, pada bulan pertama menjadi agen BRILink, dirinya hanya memanfaatkan alat EDC untuk keperluan transaksi onlineshop istrinya. Adapun istri Encep memiliki toko online yang menjual beraga barang, mulai dari pakaian, tas, dompet, bantal, hingga keperluan rumahan. Ada pun nasabah pertama di luar dirinya dan istri, yaitu Haji Entong yang melakukan transaksi di alat EDC milik H Encep.
Selanjutnya dari mulut ke mulut tersebar ke warga bahwa sekarang untuk bertransaksi tarik dan setor uang bisa dilakukan di Haji Encep karena punya mesin tarik uang. Jadi tak perlu pergi jauh-jauh ke kantor BRI. Mememasuki bulan kedua jadi agen BRILink, Encep mulai membuat brosur dan menyebarkan ke masyarakat dengan tujuan agar alat EDC yang dimilikinya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Desa Kerta, Banjarsari.
Tak heran, bila akhirnya banyak warga yang tahu bahwa Encep punya “mesin untuk menarik uang”. Sehingga banyak orang yang mulai berdatangan dan melakukan transaksi setor dan tarik uang tunai di alat EDC tersebut. Setelah Encep mengumumkan ke warga dan membuka kesempatan untuk bertransaksi di alat EDC miliknya, pada bulan-bulan awal sedikitnya sudah ada 10 nasabah yang melakukan transaksi dengan nilai transaksi Rp10 juta.
Kini, sebagai agen BRILink, Encep memiliki 200 nasabah. Jumlah transaksi keuangan di alat EDC milik Encep rata-rata 70 transaksi per hari dengan nominal uang keluar masuk mencapai Rp300 juta per hari. Bahkan bila sedang ramai bisa menembus lebih dari 100 transaksi dalam satu hari.
“Saya tidak membatasi jumlah uang yang ditarik dan setor di mesin EDC. Pernah ada yang tarik uang Rp50.000. Ada juga yang tarik uang Rp60 juta. Mungkin karena saya tak membatasi besar kecilnya transaksi sehingga banyak nasabah yang suka bertransaksi di saya,” kata Encep.
Kehadiran agen BRILink Haji Encep di Desa Kerta, Banjarsari, Lebak, tak hanya dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar yang dimudahkan bertransaksi keuangan. Ternyata juga mendongkrak omzet bisnis Encep hingga 50-70%, bahkan mendongkrak omzet bisnis online shop milik sang istri, Leni, hingga 80%.
Marketing KCP BRI Malingping Ali Said menjelaskan, agen BRILink membantu nasabah yang lokasinya jauh dari kantor BRI sehingga mereka tetap bisa melakukan transaksi, baik menyetor tabungan atau menarik uang tunai. Adapun di KCP Bank BRI Malingping tercatat ada 6 agen BRILink. Karakteristik agen BRILink di Malingping rata-rata unit usahanya perdagangan namun berbeda-beda. Ada yang usaha dagang material, emas, servis dan sparepart motor.
“Pak Haji Encep termasuk agen BRILink yang berprestasi yang punya omzet perputaran transaksinya tinggi, di urutan ketiga terbesar transaksinya di Kanwil 3 BRI Banten. Pada tahun 2017 lalu, Agen BRILink Haji Encep mendapatkan hadiah TV dan tahun 2018 ini Haji Encep mendapatkan hadiah umrah,” kata Ali.
Keistimewaan agen BRILink Haji Encep adalah karena lokasinya sangat strategis berada di pertengahan, jauh dari kantor BRI Malingpin dan juga jauh dari kantor BRI Pandeglang. Sehingga seluruh nasabah BRI yang ada di sekitar wilayah perbatasan Pandeglang dan Malingping, mereka bertran saksi di Agen BRILINK Haji Encep.
Semula Encep hanya ingin mendapatkan alat transaksi online electronic data capture (EDC) yang dimaksudkan untuk mempermudah transaksi bisnis dagang online Leni. “Saya mengajukan diri menjadi agen BRILink pada akhir tahun 2015 di Bank BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Malingping, Lebak, Banten. Selanjutnya pada Februari 2016 saya disetujui jadi agen BRILINK,” kata Encep beberapa waktu lalu. Encep seorang pengusaha sukses di Lebak dengan usaha agen minuman ringan, sparepart auto motif, elektronik, perlengkapan rumah hingga SPBU ini.
Menurut Encep, pada bulan pertama menjadi agen BRILink, dirinya hanya memanfaatkan alat EDC untuk keperluan transaksi onlineshop istrinya. Adapun istri Encep memiliki toko online yang menjual beraga barang, mulai dari pakaian, tas, dompet, bantal, hingga keperluan rumahan. Ada pun nasabah pertama di luar dirinya dan istri, yaitu Haji Entong yang melakukan transaksi di alat EDC milik H Encep.
Selanjutnya dari mulut ke mulut tersebar ke warga bahwa sekarang untuk bertransaksi tarik dan setor uang bisa dilakukan di Haji Encep karena punya mesin tarik uang. Jadi tak perlu pergi jauh-jauh ke kantor BRI. Mememasuki bulan kedua jadi agen BRILink, Encep mulai membuat brosur dan menyebarkan ke masyarakat dengan tujuan agar alat EDC yang dimilikinya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Desa Kerta, Banjarsari.
Tak heran, bila akhirnya banyak warga yang tahu bahwa Encep punya “mesin untuk menarik uang”. Sehingga banyak orang yang mulai berdatangan dan melakukan transaksi setor dan tarik uang tunai di alat EDC tersebut. Setelah Encep mengumumkan ke warga dan membuka kesempatan untuk bertransaksi di alat EDC miliknya, pada bulan-bulan awal sedikitnya sudah ada 10 nasabah yang melakukan transaksi dengan nilai transaksi Rp10 juta.
Kini, sebagai agen BRILink, Encep memiliki 200 nasabah. Jumlah transaksi keuangan di alat EDC milik Encep rata-rata 70 transaksi per hari dengan nominal uang keluar masuk mencapai Rp300 juta per hari. Bahkan bila sedang ramai bisa menembus lebih dari 100 transaksi dalam satu hari.
“Saya tidak membatasi jumlah uang yang ditarik dan setor di mesin EDC. Pernah ada yang tarik uang Rp50.000. Ada juga yang tarik uang Rp60 juta. Mungkin karena saya tak membatasi besar kecilnya transaksi sehingga banyak nasabah yang suka bertransaksi di saya,” kata Encep.
Kehadiran agen BRILink Haji Encep di Desa Kerta, Banjarsari, Lebak, tak hanya dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar yang dimudahkan bertransaksi keuangan. Ternyata juga mendongkrak omzet bisnis Encep hingga 50-70%, bahkan mendongkrak omzet bisnis online shop milik sang istri, Leni, hingga 80%.
Marketing KCP BRI Malingping Ali Said menjelaskan, agen BRILink membantu nasabah yang lokasinya jauh dari kantor BRI sehingga mereka tetap bisa melakukan transaksi, baik menyetor tabungan atau menarik uang tunai. Adapun di KCP Bank BRI Malingping tercatat ada 6 agen BRILink. Karakteristik agen BRILink di Malingping rata-rata unit usahanya perdagangan namun berbeda-beda. Ada yang usaha dagang material, emas, servis dan sparepart motor.
“Pak Haji Encep termasuk agen BRILink yang berprestasi yang punya omzet perputaran transaksinya tinggi, di urutan ketiga terbesar transaksinya di Kanwil 3 BRI Banten. Pada tahun 2017 lalu, Agen BRILink Haji Encep mendapatkan hadiah TV dan tahun 2018 ini Haji Encep mendapatkan hadiah umrah,” kata Ali.
Keistimewaan agen BRILink Haji Encep adalah karena lokasinya sangat strategis berada di pertengahan, jauh dari kantor BRI Malingpin dan juga jauh dari kantor BRI Pandeglang. Sehingga seluruh nasabah BRI yang ada di sekitar wilayah perbatasan Pandeglang dan Malingping, mereka bertran saksi di Agen BRILINK Haji Encep.
(don)