Kementerian Pertanian Tingkatkan Volume Ekspor Tanaman Hias

Kamis, 02 Agustus 2018 - 19:01 WIB
Kementerian Pertanian Tingkatkan Volume Ekspor Tanaman Hias
Kementerian Pertanian Tingkatkan Volume Ekspor Tanaman Hias
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) tidak hanya berupaya meningkatkan volume ekspor komoditas pangan, melainkan juga tanaman hias. Saat ini, melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan menggenjot peningkatan volume ekspor tanaman hias ke berbagai negara.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendulang dolar, di tahun 2018 ini kami fokus tingkatkan volume ekspor. Salah satunya ekspor tanaman hias yang memiliki daya saing tinggi di pasar dunia," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi dalam keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).

Suwandi mengungkapan bahwa Indonesia kaya akan komoditas tanaman hias. Terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietasnya.

"Berbagai komoditas tanaman hias diproduksi di Bogor dan diekspor ke berbagai negara Eropa. Dari sini saja sudah nyata meningkatkan nilai tambah devisa sekaligus meraup dolar," ujarnya.

Suwandi menyebutkan salah satu upaya Kementan meningkatkan volume ekspor tanaman hias yakni mendorong investasi dan mempermudah proses pelayanan izin pengeluaran ekspor.

"Izin ekspor tanaman hias diproses oleh Kementan. Kami menjamin prosesnya cepat secara online. Apabila memenuhi syarat, Kementan segera mungkin keluarkan surat izin pengeluaran ekspor. Jadi kami benar-benar mempermudah segala proses selama syarat-syaratnya sudah dipenuhi," sebutnya.

Salah satu produsen sekaligus eksportir tanaman hias PT Florion dalam setahun dapat mengekspor tanaman hias dalam bentuk bibit sebanyak 168 juta stek dengan nilai Rp36 miliar. Jenis bibit tanaman hias tersebut di antaranya bunga Sain Polia, aglonema, Tilansia dan Caloncoe yang diekspor ke Eropa seperi Belanda, Italia, Denmark dan Jerman.

"Keuntungnya lumayan, biaya budidaya sih bisa ditekan efisien sekitar Rp35 per stek, yang mahal biaya angkut pesawat bisa Rp6.000 per stek. Ya harga jualnya bagus sehingga, kami masih dapat margin yang bagus. Ke depan akan ada perluasan pasar baru meliputi Jepang dan negara-negara Timur Tengah," kata Senior Manager PT Florion Iwan Darmawan.

Dia menambahkan, proses ekspor bibit tanaman hias yakni dikerjakan berdasarkan standar pesanan dari negara tujuan. Ekspor dilakukan seminggu tiga kali, di mana surat izin pengeluaran ekspor dikeluarkan Kementan.

Hingga saat ini, lanjutnya, Kementan sangat mendukung kelancaran kegiatan ekspor. Surat izin dikeluarkan sangat cepat, baik surat izin pengeluaran maupun proses di Karantina Pertanian.

"Sejauh ini tanaman hias kami budidaya sendiri, modelnya betul-betul harus jamin 100% bebas dari hama penyakit, jadi ketat sekali sesuai dengan rambu-rambu dari negara yang pesan," jelasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9275 seconds (0.1#10.140)