Perusahaan Pialang Ilegal Marak di Yogya

Senin, 06 Agustus 2018 - 14:21 WIB
Perusahaan Pialang Ilegal Marak di Yogya
Perusahaan Pialang Ilegal Marak di Yogya
A A A
YOGYAKARTA - Perusahaan investasi terus berkembang di Indonesia termasuk di Yogyakarta. Meski demikian masyarakat diminta tetap hati-hati jika ingin berinvestasi, lantaran banyak perusahaan illegal alias belum terdaftar secara resmi.

“Pilih perusahaan yang kredibel. Yang sudah terdaftar resmi pemerintah,” terang Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stphanus Paulus Lumintang di hadapan wartawan usai peresmian kantor cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) di komples ruko Malioboro City KM 8, Tambakbayan, Yogyakarta Senin (6/8/2018).

Menurut Paulus, di Yogyakarta marak dengan perusahaan pialang illegal tersebut. “Yogyakarta itu sarangnya (perusahaan illegal). Kita sudah berusaha merangkul beberapa menjadi member anggota kami,” jelasnya.

Lebih jauh Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak pada perusahaan yang belum memiliki legalitas. Masyarakat diminta cermat, jika ingin berinvestasi untuk memilih perusahaan yang benar-benar kredibel dan terdaftar secara resmi seperti PT RFB.

Menurut Paulus, RFB berhasil menempati posisi perusahaan pialang berjangka terbaik di urutan pertama dalam Top 5 Pilang berjangka. “Pilih perusahaan yang legalitasnya jelas,” tegasnya.

Sementara itu Chief Businnes Officer PT RFB, Teddy Prasetya mengungkapkan Yogyakata adalah salah satu kota dengan wilayah agraris yang luas serta memilki pertumbuhan ekonomi cukup pesat. Selain itu, Yogyakata memiliki lebih dari 35.900 investor potensial berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia.

''RFB tertarik untuk melakukan ekspansi, karena para pelaku pasar modal adalah salah satu target market dari investasi komoditas berjangka. Kami ingin berkontribusi dalam memperkuat eksistensi pasar PBK di Indonesia sekaligus memberi kesempatan kepada generasi muda Kota Yogyakata untuk menjadi pialang handal dan profesional,'' katanya

Upaya ekpanasi RFB lewat kantor cabang terbaru ini tidak lepas dari besarnya potensi industri pilang berjangka di tanah air. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementrian Peragangan menyenbut bahwa industri perdagangan berjangka komiditi (PBK) di Indonesia selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan dengan peningkatan volume transaksi sebesar 6,40% pada 2016 dan 0,48% pada 2017.

Kemudian pada semester 1-2018 tumbuh 30,15% dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Kami menargetkan 100.000 lot transaksi dan 300 nasabah untuk tahun pertama Kantor Cabang Yogyakarta. Sementara untuk kinerja perushaan secera keseluruhan, RFB mematok penambahan 3.000 nasabah baru dengan total transaksi 1 juta lot di akhir 2018,” terang Kepala Cabang RFB Yogyakarta, Dewi Diananingrum.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3630 seconds (0.1#10.140)