Pilkada dan THR Dorong Naiknya Konsumsi Rumah Tangga

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2018 masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yakni sebesar 55,43% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau tumbuh 5,14% (year on year/yoy). Konsumsi rumah tangga ini juga lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya maupun secara tahunan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga ini didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya bantuan sosial dan juga pemilihan kepala daerah (pilkada) yang mendorong gerak perekonomian.

"Mulai dari musim panen yang bergeser dari kuartal I ke II, adanya faktor musiman seperti Ramadhan dan Lebaran, adanya THR, hingga adanya pilkada yang mendorong perekonomian," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Sebagai informasi, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 8,71%. Ekonomi Indonesia kuartal II/2018 terhadap kuartal sebelumnya meningkat sebesar 4,21% (q to q).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yakni sebesar 9,93%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang meningkat signifikan sebesar 32,52%.

Ekonomi Indonesia semester I/2018 terhadap semester I/2017 tercatat tumbuh 5,17%. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,82%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 8,40%.