35 BUMN Fasilitasi Penyambungan Listrik Gratis di Jabar

Selasa, 07 Agustus 2018 - 16:20 WIB
35 BUMN Fasilitasi Penyambungan...
35 BUMN Fasilitasi Penyambungan Listrik Gratis di Jabar
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui program Sinergi BUMN memberikan sambungan listrik gratis kepada masyarakat tidak mampu, khususnya di Jawa Barat dan Banten. Itu dilakukan dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi nasional sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu.
"Melalui bantuan Sinergi BUMN ini maka warga sepenuhnya secara resmi akan menikmati listrik dari PLN. Karena sebelumnya banyak masyarakat yang nyambung dari tetangga. Tentunya ini sangat membantu masyarakat untuk menopang kegiatan ekonomi rumah tangga," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno seusai penandatanganan kerja sama Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis bagi Rumah Tangga Tidak Mampu antara PT PLN (Persero) dengan 34 BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
BUMN-BUMN tersebut adalah PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo III, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.

Menurut Rini, dana penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu tersebut bersifat sponsorship, bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Rini melanjutkan, berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) secara keseluruhan rumah tangga yang belum mendapatkan akses listrik PLN di Jawa Barat dan Banten sebanyak 360.000. Dia menargetkan keseluruhan rumah yang tangga tidak mampu tersebut dapat memperoleh akses listrik pada Maret 2019.

"Tahap pertama 100.000 rumah tangga targetnya selesai Oktober 2018. Selebihnya akan diselesaikan pada Maret 2019," terangnya. Dia mengatakan, anggaran yang dikeluarkan dalam program Sinergi BUMN untuk melistriki masyarakat tidak mampu di Jawa Barat dan Banten sebesar secara keseluruhan sebesar Rp360 miliar.

"Untuk tahap pertama sampai Oktober 2018 kurang lebih anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp56,9 miliar. Seluruh biaya ditanggung melalui anggaran Sinergi BUMN tanpa menggunakan APBN," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendukung program Sinergi BUMN yang digagas oleh Kementerian BUMN. Program ini diharapkan membantu masyarakat tidak mampu segera mendapatkan akses listrik dari PLN.

"Saya yakin kalau bayar bulanannya mampu, tapi memang kalau biaya pemasangannya berat. Ini partisipasi luar biasa dari BUMN," kata dia.

Jonan menjelaskan, secara nasional masyarakat tidak mampu yang belum mendapatkan akses listrik sebanyak 2,4 juta rumah tangga. Sedangkan di DKI Jakarta, kata Jonan, masih ada sebanyak 32.000 rumah tangga belum mendapatkan akses listrik.

Untuk memberikan akses listrik bagi masyarakat tidak mampu tersebut, Jonan berinisiatif mengajukan anggaran subsidi kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp1,5 triliun.

"Subsidi khusus ini akan kami diajukan kepada Kementerian Keuangan. Kalau tidak maka rasio elektrifikasi tidak tercapai," ujar dia.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin menambahkan melalui Sinergi BUMN ini dipastikan rasio elektrifikasi di Jabar dan Banten akan meningkat. Program sambungan listrik gratis tersebut dipastikan akan mendongkrak rasio elektrifikasi di Jabar hingga 100% tahun depan.

Berdasarkan data PLN, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat mencapai 96,79% dengan jumlah rumah tangga yang belum terlistriki sebanyak 334.260 KK. Rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program sambung listrik gratis ini akan mendapatkan sambungan listrik PLN berdaya 450 Volt Ampere (VA) dengan tarif bersubsidi dan sistem layanan prabayar.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)