Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad pada pembukaan acara Indonesia-Japan Workshop on VRE System Integration, Hydrogen, and Low Carbon Technologies 2021.
Munir mengatakan, saat ini pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia sampai dengan semester I tahun 2020, telah terpasang sekitar 71 GW pembangkit, 61.000 kilometer sirkit (kms) jaringan transmisi, 150.000 MVA Gardu Induk (GI), 995.000 kms jaringan distribusi, dan 61.000 kms gardu distribusi.
(baca juga: Terungkap! RI Ternyata Impor Listrik dari Malaysia )
Baca Juga:
"Semua itu bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati akses layanan listrik dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/1/2021).
Munir menjelaskan, selama enam tahun terakhir pelayanan akses listrik terus membaik seiring meningkatknya Rasio Elektrifikasi (RE) nasional dari tahun 2014 sebesar 14,85% menjadi 99,20% berdasarkan prognosis perhitungan di tahun 2020.
Pemerintah bahkan menargetkan rasio elektrifikasi sebesar 100% di akhir tahun 2024. "Pemanfaatan listrik juga terus didorong untuk kegiatan produktif yang mampu untuk memutar roda perekonomian nasional," jelasnya.
(Baca juga: Digoyang Corona, Investasi Ketenagalistrikan Jeblok )