Jelang Pertemuan IMF-World Bank, Jokowi Akan Resmikan Patung GWK
A
A
A
BADUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara Melaspas (upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun) Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Badung, Rabu (8/8/2018). Luhut memastikan bahwa Patung GWK akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 22 September mendatang.
"Jadi kita sudah melalui satu acara lagi untuk monumen Garuda Wisnu Kencana ini dengan Pak Jenderal Suwisma (GWK Komisaris Utama PT Garuda Adhimarta Indonesia dan Pak Haryanto (Presiden Komisaris Alam Sutera Group) bahwa proses pembangunan yang hampir 28 tahun, sekarang sudah resmi. Tinggal disempurnakan sambil menunggu peresmian oleh Presiden tanggal 22 September," jelasnya.
Luhut menceritakan peresmian patung GWK ini selama satu setengah bulan adalah pemolesan, terutama landscape di luar. "Tadi di atas saya lihat, sudah hampir jadi semua juga, sudah 99%. Jadi Presiden nanti meresmikan tanggal 22 September dan ini masih ada 1,5 bulan. Saya kira nyaris sempurna lah," sambungnya.
Dengan diresmikan Patung GWK ke depan, Luhut menjelaskan ini akan menjadi salah satu objek wisata baru di Bali. Adapun nilai yang dikeluarkan oleh Alam Sutera untuk menyelesaikan proyek ini hampir mencapai Rp1,5 triliun.
Patung GWK memiliki area dengan luas 60 hektare, dimana area ini juga akan dibangun hotel bintang 5 dan fasilitas wisata lainnya. "Tadi Pak Gubernur Bali sudah menyampaikan juga, ini (area GWK) akan menjadi satu headquarter World Cultural Forum. Jadi ini merupakan hal yang bagus," paparnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Garuda Adhimarta Indonesia (GAIN), Suwisma, mengungkapkan bahwa patung GWK menjadi patung megah tertinggi ketiga di dunia, dengan lebar 64 meter. Patung ini memiliki semangat sebagai swadarma bakti bai negara. "Jadi setelah Candi Borobudur dan Candi Prambanan, ada lagi Garuda Wisnu Kencana ini," jelasnya.
Dalam pembangunan Garuda Wisnu Kencana, Suwisma menegaskan hal ini tidak lepas dari kerja sama apik, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Bali, warga sekitar dan Kemenko Kemaritiman. Koordinasi yang baik ini perlu terus dijaga sehingga area GWK dapat dimanfaatkan bersama untuk lebih baik.
"Jadi kita sudah melalui satu acara lagi untuk monumen Garuda Wisnu Kencana ini dengan Pak Jenderal Suwisma (GWK Komisaris Utama PT Garuda Adhimarta Indonesia dan Pak Haryanto (Presiden Komisaris Alam Sutera Group) bahwa proses pembangunan yang hampir 28 tahun, sekarang sudah resmi. Tinggal disempurnakan sambil menunggu peresmian oleh Presiden tanggal 22 September," jelasnya.
Luhut menceritakan peresmian patung GWK ini selama satu setengah bulan adalah pemolesan, terutama landscape di luar. "Tadi di atas saya lihat, sudah hampir jadi semua juga, sudah 99%. Jadi Presiden nanti meresmikan tanggal 22 September dan ini masih ada 1,5 bulan. Saya kira nyaris sempurna lah," sambungnya.
Dengan diresmikan Patung GWK ke depan, Luhut menjelaskan ini akan menjadi salah satu objek wisata baru di Bali. Adapun nilai yang dikeluarkan oleh Alam Sutera untuk menyelesaikan proyek ini hampir mencapai Rp1,5 triliun.
Patung GWK memiliki area dengan luas 60 hektare, dimana area ini juga akan dibangun hotel bintang 5 dan fasilitas wisata lainnya. "Tadi Pak Gubernur Bali sudah menyampaikan juga, ini (area GWK) akan menjadi satu headquarter World Cultural Forum. Jadi ini merupakan hal yang bagus," paparnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Garuda Adhimarta Indonesia (GAIN), Suwisma, mengungkapkan bahwa patung GWK menjadi patung megah tertinggi ketiga di dunia, dengan lebar 64 meter. Patung ini memiliki semangat sebagai swadarma bakti bai negara. "Jadi setelah Candi Borobudur dan Candi Prambanan, ada lagi Garuda Wisnu Kencana ini," jelasnya.
Dalam pembangunan Garuda Wisnu Kencana, Suwisma menegaskan hal ini tidak lepas dari kerja sama apik, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Bali, warga sekitar dan Kemenko Kemaritiman. Koordinasi yang baik ini perlu terus dijaga sehingga area GWK dapat dimanfaatkan bersama untuk lebih baik.
(ven)