Bank Bukopin Targetkan 100 Ribu Kartu GPN Tersalur Tahun 2018
A
A
A
SOLO - Bank Bukopin menargetkan 100.000 kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dapat tersalur di tahun 2018. Penyaluran dilakukan bertahap hingga mencapai 1 juta kartu di tahun 2022.
Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan, GPN merupakan program pemerintah yang sangat bagus karena kartu menjadi satu. Sementara, dua principle yang beredar saat ini bukan kebanggaan Bangsa Indonesia. GPN memberikan banyak manfaat, diantaranya fitur ATM dapat digunakan sama karena standarisasi yang sama.
"Sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati kartu dan sebaran ATM di seluruh titik," kata Rivan di sela-sela sela family gathering Regional 3 Bank Bukopin yang digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (11/8/2018).
Sedangkan saat ini, ATM di satu lokasi ada yang mencapai lima. Namun di daerah lainnya yang memerlukan justru tidak ada. Khusus Bank Bukopin, penyalurannya akan dilakukan bertahap. 100.000 kartu harus selesai tahun 2018. Sedangkan di tahun 2019 bisa mencapai 250.000 kartu. Penyaluran diantaranya disinkronkan dengan kegiatan Bank Indonesia (BI) sebagai regulator. Yakni launching dilakukan bersama kegiatan BI.
Target market yang semestinya bergeser ke GPN, semestinya mencapai 1 juta kartu. Namun Bank Bukopin harus melakukan clean up data, utilitas dan keaktifan nasabah. Diharapkan tahun 2022 nanti, penyaluran GPN telah mencapai 50%, plus pertumbuhan sekitar 500.000. Tercatat ada 1,3 juta nasabah di tabungan, dari total sekitar 5 juta. Diantaranya berasal dari kartu kredit dan lainnya.
Dia juga menyebut bahwa ada nasabah yang menggunakan Wokee, tabungan digital karya anak bangsa. Selain tabungan, Wokee juga memiliki fasilitas pembayaran. Pada tahun 2019 nanti akan dilengkapi aplikasi kartu kredit, KPR, dan pensiunan. Sementara di tahun 2020 dilengkapi personal finance manajemen. Yakni sinkronisasi semua produk yang ada di Bank Bukopin.
Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan, GPN merupakan program pemerintah yang sangat bagus karena kartu menjadi satu. Sementara, dua principle yang beredar saat ini bukan kebanggaan Bangsa Indonesia. GPN memberikan banyak manfaat, diantaranya fitur ATM dapat digunakan sama karena standarisasi yang sama.
"Sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati kartu dan sebaran ATM di seluruh titik," kata Rivan di sela-sela sela family gathering Regional 3 Bank Bukopin yang digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (11/8/2018).
Sedangkan saat ini, ATM di satu lokasi ada yang mencapai lima. Namun di daerah lainnya yang memerlukan justru tidak ada. Khusus Bank Bukopin, penyalurannya akan dilakukan bertahap. 100.000 kartu harus selesai tahun 2018. Sedangkan di tahun 2019 bisa mencapai 250.000 kartu. Penyaluran diantaranya disinkronkan dengan kegiatan Bank Indonesia (BI) sebagai regulator. Yakni launching dilakukan bersama kegiatan BI.
Target market yang semestinya bergeser ke GPN, semestinya mencapai 1 juta kartu. Namun Bank Bukopin harus melakukan clean up data, utilitas dan keaktifan nasabah. Diharapkan tahun 2022 nanti, penyaluran GPN telah mencapai 50%, plus pertumbuhan sekitar 500.000. Tercatat ada 1,3 juta nasabah di tabungan, dari total sekitar 5 juta. Diantaranya berasal dari kartu kredit dan lainnya.
Dia juga menyebut bahwa ada nasabah yang menggunakan Wokee, tabungan digital karya anak bangsa. Selain tabungan, Wokee juga memiliki fasilitas pembayaran. Pada tahun 2019 nanti akan dilengkapi aplikasi kartu kredit, KPR, dan pensiunan. Sementara di tahun 2020 dilengkapi personal finance manajemen. Yakni sinkronisasi semua produk yang ada di Bank Bukopin.
(ven)