Terimbas Krisis Turki , Rupiah Tembus Rp14.600/USD

Senin, 13 Agustus 2018 - 12:26 WIB
Terimbas Krisis Turki...
Terimbas Krisis Turki , Rupiah Tembus Rp14.600/USD
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp14.600 pada perdagangan hari ini disebabkan oleh faktor eksternal, yakni dikarenakan krisis keuangan Turki.

Menurut Sri Mulyani, persoalan finansial yang terjadi di Turki belakangan ini memengaruhi seluruh mata uang di dunia, termasuk rupiah. Berdasarkan data yang diperoleh SINDOnews dari Limas, hingga siang ini rupiah berada di posisi Rp14.616/USD, merosot tajam dibanding posisi akhir pekan lalu di Rp14.480/USD.

"Kita ini selalu ada berbagai faktor bisa saling mempengaruhi. Jadi pada minggu terakhir ini faktor yang berasal dari Turki yang menjadi muncul secara global," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin(13/8/2018).

Untuk itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan menyikapi dinamika global yang terjadi belakangan ini dengan hati-hati. Menurut dia, persoalan ini bisa saja berdampak serius dan berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia.

Pemerintah, kata dia, akan mempersiapkan beberapa langkah agar rupiah tidak terus melemah. Sebab, jika terus melemah diprediksi rupiah bisa saja menembus level Rp15.000/USD.

Dari dalam negeri, kata Sri Mulyani, kondisi sebetulnya cukup baik di mana pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 mencapai 5,27%. Sedangkan defisit transaksi berjalan memang meningkat menjadi 3%, namun tetap lebih rendah jika dibandingkan situasi pada 2015 yang bisa di atas 4%.

Namun, imbuh dia, lingkungan yang dihadapi saat ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan tahun 2015, di mana saat itu kebijakan quantitative easing masih terjadi dan kenaikan suku bunga oleh AS belum dilakukan.

"Kalau sekarang suku bunga sudah naik secara global dan quantitative easing sudah mulai dikurangi. Inilah menyebabkan tekanan lebih kuat terhadap berbagai mata uang di dunia. Untuk itu ekonomi kita akan terus dijaga dengan waspada," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7476 seconds (0.1#10.140)