Krisis Turki Dinilai Bisa Menular ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Krisis Turki ketika nilai tukar mata uang Lira sempat jatuh ke rekor terburuk terbaru pada pasar Asia, dinilai bisa menular ke beberapa negara berkembang dimana salah satunya Indonesia. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan krisis Turki bisa saja akan terjadi di Indonesia.
Sambung dia menerangkan, alasannya ada beberapa indikiator ekonomi Turki yang mirip dengan Indonesia. Salah satunya adalah defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Tapi ada beberapa indikator ekonomi antara Indonesia dan Turki yang hampir mirip. Turki punya defisit transaksi berjalan 5,9% terhadap PDB. Indonesia 3% terhadap PDB di kuartal ke 2. Defisit APBN Turki -2,8% sedangkan Indonesia dikisaran -2,2%," ujar Bhima di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Kendati demikian, terang dia Indonesia belum bisa dikatakan krisis seperti yang dialami oleh Turki. Pasalnya, Cadangan Devisa Indonesia masih lebih baik dibandingkan Turki
"Sekarang transmisinya di sektor keuangan. Sementara sektor perdagangan ekspor kita ke Turki porsinya kurang dari 1% jadi tidak terlalu signifikan. Cadev terhadap PDB Turki per maret 2018 nilainya 9,43%. Indonesia lebih baik 14% tapi tertinggal jauh dari negara lain di ASEAN. Ada Filipina 28% dan Thailand 58%," tandasnya.
Sambung dia menerangkan, alasannya ada beberapa indikiator ekonomi Turki yang mirip dengan Indonesia. Salah satunya adalah defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Tapi ada beberapa indikator ekonomi antara Indonesia dan Turki yang hampir mirip. Turki punya defisit transaksi berjalan 5,9% terhadap PDB. Indonesia 3% terhadap PDB di kuartal ke 2. Defisit APBN Turki -2,8% sedangkan Indonesia dikisaran -2,2%," ujar Bhima di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Kendati demikian, terang dia Indonesia belum bisa dikatakan krisis seperti yang dialami oleh Turki. Pasalnya, Cadangan Devisa Indonesia masih lebih baik dibandingkan Turki
"Sekarang transmisinya di sektor keuangan. Sementara sektor perdagangan ekspor kita ke Turki porsinya kurang dari 1% jadi tidak terlalu signifikan. Cadev terhadap PDB Turki per maret 2018 nilainya 9,43%. Indonesia lebih baik 14% tapi tertinggal jauh dari negara lain di ASEAN. Ada Filipina 28% dan Thailand 58%," tandasnya.
(akr)