Hasnur Group Perkokoh Bisnis di Usia 52 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Memasuki usia 52 tahun, Hasnur Group terus memperkokoh bisnis di lima sektor yakni kehutanan, pertambangan dan infrastruktur, perkebunan, media dan jasa. Pada sektor kehutanan, lewat PT Barito Putera dan PT Hasnur Jaya Utama, Hasnur Group mengelola bidang kehutanan dari izin yang dimiliki untuk usaha pemanfaatan hasil hutan alam seluas 80.725 hektar.
"Juga telah mengikuti Standard Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), sehingga memiliki sertifikat legalitas kayu," ujar Juru Bicara Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Kemudian di sektor perkebunan, salah satunya dikelola PT Hasnur Citra Terpadu yang sejak Februari 2013 sudah meresmikan pabrik Crude Palm Oil atau CPO pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. "Pabrik ini berkapasitas 45 ton tandan buah segar per jam, dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam" kata Syamsul.
Saat ini lahan yang dikelola mencapai 18.798 hektare tanaman dan pada 2016 telah menerima Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan menjadi perkebunan kelapa sawit pertama bersertifikat ISPO di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Sementara pada sektor jasa, Hasnur Group memiliki bisnis antara lain, bisnis transportasi, penyewaan kendaraan, dan penyewaan alat berat melalui PT Magma Sigma Utama.
"Di sektor ini juga Hasnur juga memiliki usaha bidang layanan teknologi dan informasi, dan Jasa Konstruksi. Bisnis ini, kata syamsul, saat ini untuk mendukung bisnis inti yang dijalankan oleh Hasnur Group, tuturnya.
Di bisnis Media, kata Syamsul, PT Hasnur Media Citra dan anak perusahaannya tercatat sebagai pemilik Radio Gol FM, Duta TV dan juga tim sepak bola PS Barito Putera yang tahun ini mulai menduduki peringkat atas Liga 1 Indonesia. Adapun lini usaha terbesar Hasnur Group saat ini adalah di sektor pertambangan dan infrastruktur dengan kontribusi ke induk usaha sekitar 80% melalui perusahaan bernama PT Hasnur Jaya International.
Di sektor usaha ini, Syamsul menjelaskan, Hasnur Group terbilang lengkap dari hulu sampai hilir. Tak hanya tambang batubara, Hasnur juga memiliki Infrastruktur dan pendukung usaha yang lengkap mulai dari kontraktor produksi, jalan dan terminal pemuatan batubara sendiri. "Kapasitas 25 juta metrik ton per tahun yang telah memegang Sertifikat International Ship and Port Facility Security (ISPS) code," pungkasnya.
"Juga telah mengikuti Standard Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), sehingga memiliki sertifikat legalitas kayu," ujar Juru Bicara Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Kemudian di sektor perkebunan, salah satunya dikelola PT Hasnur Citra Terpadu yang sejak Februari 2013 sudah meresmikan pabrik Crude Palm Oil atau CPO pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. "Pabrik ini berkapasitas 45 ton tandan buah segar per jam, dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam" kata Syamsul.
Saat ini lahan yang dikelola mencapai 18.798 hektare tanaman dan pada 2016 telah menerima Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan menjadi perkebunan kelapa sawit pertama bersertifikat ISPO di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Sementara pada sektor jasa, Hasnur Group memiliki bisnis antara lain, bisnis transportasi, penyewaan kendaraan, dan penyewaan alat berat melalui PT Magma Sigma Utama.
"Di sektor ini juga Hasnur juga memiliki usaha bidang layanan teknologi dan informasi, dan Jasa Konstruksi. Bisnis ini, kata syamsul, saat ini untuk mendukung bisnis inti yang dijalankan oleh Hasnur Group, tuturnya.
Di bisnis Media, kata Syamsul, PT Hasnur Media Citra dan anak perusahaannya tercatat sebagai pemilik Radio Gol FM, Duta TV dan juga tim sepak bola PS Barito Putera yang tahun ini mulai menduduki peringkat atas Liga 1 Indonesia. Adapun lini usaha terbesar Hasnur Group saat ini adalah di sektor pertambangan dan infrastruktur dengan kontribusi ke induk usaha sekitar 80% melalui perusahaan bernama PT Hasnur Jaya International.
Di sektor usaha ini, Syamsul menjelaskan, Hasnur Group terbilang lengkap dari hulu sampai hilir. Tak hanya tambang batubara, Hasnur juga memiliki Infrastruktur dan pendukung usaha yang lengkap mulai dari kontraktor produksi, jalan dan terminal pemuatan batubara sendiri. "Kapasitas 25 juta metrik ton per tahun yang telah memegang Sertifikat International Ship and Port Facility Security (ISPS) code," pungkasnya.
(akr)