Komitmen Hasnur Group Menjalankan Bisnis Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengusung tagline “Bersatu dan Tumbuh lebih cepat kuat dan berkah” Hasnur Group merayakan ulang tahun yang ke 56 pada 27 Agustus 2022. Kegiatan sendiri telah berlangsung sejak awal bulan Agustus dengan berbagai kegiatan internal yang berlangsung di seluruh tempat area bisnis Hasnur Group.
Ketua Panitia HUT Hasnur Group, Rudy D Siswantoro menyebut, rangkaian kegiatan dikonsep sedemikian rupa agar dapat melibatkan seluruh komponen Hasnur Group dan juga publik. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah terdapat pelonggaran kebijakan Covid 19.
“Mudah-mudahan rangkaian ini (ultah) kembali memperkuat silaturahmi dan juga hubungan Hasnur dengan masyarakat mengingat kita sudah bisa bertatap muka setelah dua tahun tidak bisa berkegiatan secara terbuka," imbuhnya.
Salah satu kegiatan yang cukup menarik dalam rangkaian kegiatan ulang tahun ini adalah kegiatan sharing session para direksi Hasnur Group. Bertempat di Office 8 Jakarta, diskusi membahas komitmen “sustainability “ dan tanggung jawab Hasnur Group dalam merespon isu komitmen global.
Menurut Presiden Direktur Hasnur Group Jayanti Sari, Hasnur Group merespon tuntutan global agar dapat menjaga kenaikan suhu bumi tidak melebihi 2 derajat celcius. “Kami secara langsung mengerjakan bisnis-bisnis baru yang berorientasi green energy”, tambahnya.
Komitmen ini sejalan dengan kerangka kerja dan rencana aksi nasional untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% (dengan usaha sendiri) dan sebesar 41% (jika mendapat bantuan internasional) pada tahun 2020.
Komitmen Indonesia tersebut diperkuat melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia yang pertama pada bulan November 2016 dengan ditetapkannya target unconditional sebesar 29% dan target conditional sampai dengan 41% dibandingkan skenario business as usual (BAU) di tahun 2030.
Secara nasional, target penurunan emisi pada tahun 2030 berdasarkan NDC adalah sebesar 834 juta ton CO2e pada target unconditional (CM1) dan sebesar 1,081 juta ton CO2e pada target conditional (CM2).
Sebagaimana diketahui bahwa Hasnur Group telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) melalui PT Bayang Nyalo Hidro (BMH) yang berkapasitas 2x3 MW di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Kerja sama ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk BUMN Waskita Karya dalam pelaksanaan proyek Bayang Nyalo.
Ketua Panitia HUT Hasnur Group, Rudy D Siswantoro menyebut, rangkaian kegiatan dikonsep sedemikian rupa agar dapat melibatkan seluruh komponen Hasnur Group dan juga publik. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah terdapat pelonggaran kebijakan Covid 19.
“Mudah-mudahan rangkaian ini (ultah) kembali memperkuat silaturahmi dan juga hubungan Hasnur dengan masyarakat mengingat kita sudah bisa bertatap muka setelah dua tahun tidak bisa berkegiatan secara terbuka," imbuhnya.
Salah satu kegiatan yang cukup menarik dalam rangkaian kegiatan ulang tahun ini adalah kegiatan sharing session para direksi Hasnur Group. Bertempat di Office 8 Jakarta, diskusi membahas komitmen “sustainability “ dan tanggung jawab Hasnur Group dalam merespon isu komitmen global.
Menurut Presiden Direktur Hasnur Group Jayanti Sari, Hasnur Group merespon tuntutan global agar dapat menjaga kenaikan suhu bumi tidak melebihi 2 derajat celcius. “Kami secara langsung mengerjakan bisnis-bisnis baru yang berorientasi green energy”, tambahnya.
Komitmen ini sejalan dengan kerangka kerja dan rencana aksi nasional untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% (dengan usaha sendiri) dan sebesar 41% (jika mendapat bantuan internasional) pada tahun 2020.
Komitmen Indonesia tersebut diperkuat melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia yang pertama pada bulan November 2016 dengan ditetapkannya target unconditional sebesar 29% dan target conditional sampai dengan 41% dibandingkan skenario business as usual (BAU) di tahun 2030.
Secara nasional, target penurunan emisi pada tahun 2030 berdasarkan NDC adalah sebesar 834 juta ton CO2e pada target unconditional (CM1) dan sebesar 1,081 juta ton CO2e pada target conditional (CM2).
Sebagaimana diketahui bahwa Hasnur Group telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) melalui PT Bayang Nyalo Hidro (BMH) yang berkapasitas 2x3 MW di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Kerja sama ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk BUMN Waskita Karya dalam pelaksanaan proyek Bayang Nyalo.