Pertamina EP Berupaya Reaktivasi Struktur Wampu di Binjai
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP melalui unit Asset 1 Pangkalan Susu Field terus berupaya meningkatkan cadangan maupun produksi migasnya. Untuk itu, anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut mencoba mereaktivasi Struktur Wampu melalui pengeboran Sumur Wampu D2 yang berlokasi di Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara.
PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field Manager Sumadi Paryoto mengungkapkan, Struktur Wampu sudah ditemukan dan dikelola sejak tahun 1975 ditandai dengan pengeboran sumur Wampu 01 pada Oktober 1975.
"Namun, seiring dengan waktu struktur wampu terakhir berproduksi pada Oktober 2014," terangnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (27/8/2018).
Sumadi memaparkan bahwa struktur Wampu pernah menjadi andalan Pertamina EP untuk memproduksikan gas dan kondensat. "Setelah hampir 4 tahun tidak aktif, PT Pertamina EP melihat harus ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembali struktur ini," kata Sumadi.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pertamina EP di antarnya melalui perawatan sumur, kerja ulang pada sumur-sumur existing serta pengeboran sumur baru. "Sumur Wampu D2 setelah nanti ditajak akan menjadi sumur Wampu 10. Sumur ini berada satu lokasi dengan Sumur Wampu 6, Wampu 7 dan Wampu 9," jelasnya.
Sumadi berharap kegiatan pemboran dapat berjalan dengan baik serta menghasilkan produksi seperti yang diharapkan. Untuk itu, dia meminta dukungan dari segenap pemangku kepentingan.
"Penemuan sumur gas baru sangat penting untuk negara, terutama bagi Provinsi Sumatera Utara karena akan meningkatkan kemampuan untuk memasok kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah tangga," tuturnya.
Saat ini PEP Asset 1 Pangkalan Susu Field menghasilkan produksi sebesar 430 barrel oil per day (BOPD) dari target sebesar 650 BOPD.
PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field Manager Sumadi Paryoto mengungkapkan, Struktur Wampu sudah ditemukan dan dikelola sejak tahun 1975 ditandai dengan pengeboran sumur Wampu 01 pada Oktober 1975.
"Namun, seiring dengan waktu struktur wampu terakhir berproduksi pada Oktober 2014," terangnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (27/8/2018).
Sumadi memaparkan bahwa struktur Wampu pernah menjadi andalan Pertamina EP untuk memproduksikan gas dan kondensat. "Setelah hampir 4 tahun tidak aktif, PT Pertamina EP melihat harus ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembali struktur ini," kata Sumadi.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pertamina EP di antarnya melalui perawatan sumur, kerja ulang pada sumur-sumur existing serta pengeboran sumur baru. "Sumur Wampu D2 setelah nanti ditajak akan menjadi sumur Wampu 10. Sumur ini berada satu lokasi dengan Sumur Wampu 6, Wampu 7 dan Wampu 9," jelasnya.
Sumadi berharap kegiatan pemboran dapat berjalan dengan baik serta menghasilkan produksi seperti yang diharapkan. Untuk itu, dia meminta dukungan dari segenap pemangku kepentingan.
"Penemuan sumur gas baru sangat penting untuk negara, terutama bagi Provinsi Sumatera Utara karena akan meningkatkan kemampuan untuk memasok kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah tangga," tuturnya.
Saat ini PEP Asset 1 Pangkalan Susu Field menghasilkan produksi sebesar 430 barrel oil per day (BOPD) dari target sebesar 650 BOPD.
(fjo)