Murni Hasil Karya Anak Bangsa, Flylist Gandeng Garuda Sediakan Unsold Seat
A
A
A
JAKARTA - Sebuah terobosan baru dilakukan anak perusahaan PT Indonesian Cloud dari divisi portfolio dan bisnis yaitu PT Solusi Awan Indonesia. Terobosan yang diproyeksikan akan mengubah industri penerbangan di Indonesia, bahkan dunia ini diberi nama Flylist.
Flylist yang merupakan karya asli anak bangsa ini mencoba melihat peluang dalam pemanfaatan kursi yang tidak terjual (unsold seat) yang sering terjadi di hampir seluruh maskapai penerbangan dunia.
"Platform ini hadir untuk menjawab pertanyaan bagaimana sebuah maskapai bisa menjual 20% kursi kosong yang tidak bisa mereka jual," ujar Heru Nurhayadi, Co-Founder Flylist saat Soft Launching Flylist.id di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Dijelaskan Heru yang juga CEO PT Solusi Awan Indonesia ini, menurut data IATA, pasar airlines Indonesia masih akan tumbuh menjadi 183 juta pada tahun 2034 atau sekitar 4%. Faktanya dari tahun 2006 hingga 2016, ada lebih kurang 12,78 juta kursi yang tidak terjual oleh Garuda Indonesia, bahkan untuk jumlah penerbangan di seluruh dunia terdapat angka yang lebih mencengangkan lagi.
Selama tahun 2016, ada lebih kurang 3,66 milliar kursi terjual, dengan jumlah kursi yang tidak terjual menyentuh angka 943 juta kursi. Diprediksikan di tahun 2030 kursi yang tidak terjual akan menyentuh angka 1,8 miliar.
"Sebagai pilot project, Flylist menggandeng maskapai penerbangan Garuda Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan Founder Flylist, Bobby Rasyidin, platform ini murni karya anak bangsa yang juga satu-satunya di dunia.
"Dengan bangga, kami bisa menyebut ini merupakan yang pertama di dunia dan murni karya anak bangsa," ucap Bobby yang juga President Director PT TRG Investama ini.
Heru menjelaskan, Flylist merupakan sebuah sistem daftar tunggu untuk mendapatkan harga termurah yang tidak bisa terjual oleh maskapai penerbangan premium atau pun non-premium. Para pengguna Flylist bisa melakukan reservasi kursi dan jam terbang sebanyak yang mereka inginkan untuk memperbesar kemungkinan pelanggan mendapatkan kursi.
"Calon penumpang bisa memesan kursi tanpa harus mengambil resiko kehilangan uang. Kursi calon pelanggan akan didapatkan 24 jam sebelum waktu terbang dengan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian dengan cara konvesional. Dan yang paling penting tanpa resiko apapun baik dari sisi pembeli dan maskapai," tegasnya.
Secara garis besar, ada beberapa keuntungan yang bisa di peroleh oleh pengguna langsung Flylist. Pertama adalah sistem booking yang fleksibel. Kedua, harga yang lebih rendah untuk maskapai penerbangan premium, ketiga tidak perlu antri secara fisik. Dan keempat, Flylist sangat cocok bagi milenials ataupun pelanggan yang ingin melakukan rencana perjalanan.
"Sedangkan keuntungan bagi pihak maskapai penerbangan adalah tidak ada resiko kehilangan peluang menjual tiket harga premium, mengurangi refund, dan mengurangi peluang maskapai penerbangan mengalami overbooking," pungkasnya.
Flylist yang merupakan karya asli anak bangsa ini mencoba melihat peluang dalam pemanfaatan kursi yang tidak terjual (unsold seat) yang sering terjadi di hampir seluruh maskapai penerbangan dunia.
"Platform ini hadir untuk menjawab pertanyaan bagaimana sebuah maskapai bisa menjual 20% kursi kosong yang tidak bisa mereka jual," ujar Heru Nurhayadi, Co-Founder Flylist saat Soft Launching Flylist.id di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Dijelaskan Heru yang juga CEO PT Solusi Awan Indonesia ini, menurut data IATA, pasar airlines Indonesia masih akan tumbuh menjadi 183 juta pada tahun 2034 atau sekitar 4%. Faktanya dari tahun 2006 hingga 2016, ada lebih kurang 12,78 juta kursi yang tidak terjual oleh Garuda Indonesia, bahkan untuk jumlah penerbangan di seluruh dunia terdapat angka yang lebih mencengangkan lagi.
Selama tahun 2016, ada lebih kurang 3,66 milliar kursi terjual, dengan jumlah kursi yang tidak terjual menyentuh angka 943 juta kursi. Diprediksikan di tahun 2030 kursi yang tidak terjual akan menyentuh angka 1,8 miliar.
"Sebagai pilot project, Flylist menggandeng maskapai penerbangan Garuda Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan Founder Flylist, Bobby Rasyidin, platform ini murni karya anak bangsa yang juga satu-satunya di dunia.
"Dengan bangga, kami bisa menyebut ini merupakan yang pertama di dunia dan murni karya anak bangsa," ucap Bobby yang juga President Director PT TRG Investama ini.
Heru menjelaskan, Flylist merupakan sebuah sistem daftar tunggu untuk mendapatkan harga termurah yang tidak bisa terjual oleh maskapai penerbangan premium atau pun non-premium. Para pengguna Flylist bisa melakukan reservasi kursi dan jam terbang sebanyak yang mereka inginkan untuk memperbesar kemungkinan pelanggan mendapatkan kursi.
"Calon penumpang bisa memesan kursi tanpa harus mengambil resiko kehilangan uang. Kursi calon pelanggan akan didapatkan 24 jam sebelum waktu terbang dengan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian dengan cara konvesional. Dan yang paling penting tanpa resiko apapun baik dari sisi pembeli dan maskapai," tegasnya.
Secara garis besar, ada beberapa keuntungan yang bisa di peroleh oleh pengguna langsung Flylist. Pertama adalah sistem booking yang fleksibel. Kedua, harga yang lebih rendah untuk maskapai penerbangan premium, ketiga tidak perlu antri secara fisik. Dan keempat, Flylist sangat cocok bagi milenials ataupun pelanggan yang ingin melakukan rencana perjalanan.
"Sedangkan keuntungan bagi pihak maskapai penerbangan adalah tidak ada resiko kehilangan peluang menjual tiket harga premium, mengurangi refund, dan mengurangi peluang maskapai penerbangan mengalami overbooking," pungkasnya.
(ven)