Dorong Industri Manufaktur Lewat Pengembangan Internet Cerdas
A
A
A
BANDUNG - Pengembangan Internet of Things (IoT) bernama Jeager digagas oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), sebagai upaya mendukung industri manufaktur di Indonesia. Pemanfaatan IoT di Jawa Barat (Jabar) menjadi penting mengingat 60% industri Indonesia ada di kawasan ini.
CEO Jeager Ragil Widharso mengatakan, teknologi IoT ini akan memberi informasi kepada operator terkait data mesin pada industri tersebut. Data tersebut selanjutnya bisa diolah untuk melakukan pencegahan kerusakan atau berhentinya operasional pabrik.
“Saat ini sudah ada beberapa klien dari perusahaan besar yang menggunakan Jeager. Perusahaan tersebut bergerak di manufaktur bidang autoparts, makanan, dan kimia. Saat ini, kami juga sedang menjalankan project solusi IoT untuk salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia,” kata Ragil di Bandung, Selasa (28/8/2018).
Dia menargetkan, di akhir tahun ini Jeager bisa memiliki 10 klien. Pengembangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat investor menyuntikkan dana pada aplikasi ini. Hal itu sejalan upaya PT Telkom Indonesia memperluas konsep layanan industrial.
Menurut Ragil Widharso, konsep perusahaannya dibutuhkan industri karena umumnya perbaikan mesin produksi dilakukan setelah masalah terjadi sehingga membuang waktu, energi, dan biaya. "Mesin produksi adalah aset berharga sebuah manufaktur. Semakin lama dibiarkan bermasalah, kerugian pun semakin besar karena menghambat proses produksi. Di sinilah Jeager bekerja sebagai upaya preventif kerusakan mesin dengan memberi informasi secara historis terkait dengan apa yang terjadi pada mesin,” jelas dia.
Menurut dia, dengan perantaraan sensor, layanan Jeager mencatat kinerja mesin dan mengumpulkan data ke dalam cloud database dengan menjamin kerahasiaan. Selanjutnya, data secara otomatis dianalisa real time untuk ditampilkan dalam bentuk historis. Data ini divisualisasikan ke dalam dashboard yang bisa diakses dengan gawai apapun serta kapan saja dan di mana saja.
Sistem analisis ini industri dapat merawat mesin dengan cepat, tepat, dan antisipatif. Otomatis, umur mesin pun menjadi lebih awet dan membuat alokasi bujet perusahaan menjadi lebih maksimal, produktivitas meningkat, dan menciptakan potensi keuntungan.
Diketahui, Jeager awalnya dikembangkan Ragil bersama dua koleganya sesama karyawan PT Telkom yakni Brian Pratama dan Novita Rohmaningtyas. Jeager mulai dikembangkan tahun 2017 lalu setelah melihat konsep IoT kian diterima masyarakat Indonesia.
CEO Jeager Ragil Widharso mengatakan, teknologi IoT ini akan memberi informasi kepada operator terkait data mesin pada industri tersebut. Data tersebut selanjutnya bisa diolah untuk melakukan pencegahan kerusakan atau berhentinya operasional pabrik.
“Saat ini sudah ada beberapa klien dari perusahaan besar yang menggunakan Jeager. Perusahaan tersebut bergerak di manufaktur bidang autoparts, makanan, dan kimia. Saat ini, kami juga sedang menjalankan project solusi IoT untuk salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia,” kata Ragil di Bandung, Selasa (28/8/2018).
Dia menargetkan, di akhir tahun ini Jeager bisa memiliki 10 klien. Pengembangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat investor menyuntikkan dana pada aplikasi ini. Hal itu sejalan upaya PT Telkom Indonesia memperluas konsep layanan industrial.
Menurut Ragil Widharso, konsep perusahaannya dibutuhkan industri karena umumnya perbaikan mesin produksi dilakukan setelah masalah terjadi sehingga membuang waktu, energi, dan biaya. "Mesin produksi adalah aset berharga sebuah manufaktur. Semakin lama dibiarkan bermasalah, kerugian pun semakin besar karena menghambat proses produksi. Di sinilah Jeager bekerja sebagai upaya preventif kerusakan mesin dengan memberi informasi secara historis terkait dengan apa yang terjadi pada mesin,” jelas dia.
Menurut dia, dengan perantaraan sensor, layanan Jeager mencatat kinerja mesin dan mengumpulkan data ke dalam cloud database dengan menjamin kerahasiaan. Selanjutnya, data secara otomatis dianalisa real time untuk ditampilkan dalam bentuk historis. Data ini divisualisasikan ke dalam dashboard yang bisa diakses dengan gawai apapun serta kapan saja dan di mana saja.
Sistem analisis ini industri dapat merawat mesin dengan cepat, tepat, dan antisipatif. Otomatis, umur mesin pun menjadi lebih awet dan membuat alokasi bujet perusahaan menjadi lebih maksimal, produktivitas meningkat, dan menciptakan potensi keuntungan.
Diketahui, Jeager awalnya dikembangkan Ragil bersama dua koleganya sesama karyawan PT Telkom yakni Brian Pratama dan Novita Rohmaningtyas. Jeager mulai dikembangkan tahun 2017 lalu setelah melihat konsep IoT kian diterima masyarakat Indonesia.
(akr)