1.860 Aktif Bertransaksi, JNE Fokus Garap Pelaku UMKM
1.860 Aktif Bertransaksi, JNE Fokus Garap Pelaku UMKM
A
A
A
SEMARANG - Perusahaan layanan jasa kurir ekspres dan logistik, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menggandeng pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam upaya mengembangkan bisnis melalui layanan yang disediakan. Saat ini, sedikitnya ada 1.860 UMKM yang aktif bertransaksi untuk wilayah Semarang yang mencakup 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Di kantor kami, khususnya di lantai 3-4 digunakan untuk pengembangkan UMKM. Kami sediakan sebagai tempat sharing tentang kewirausahaan, kalangan kampus juga bisa pakai untuk seminar, dan lembaga nonprofit," ujar Branch Manager JNE Cabang Utama Semarang Wahyu Sangerti Alam, dalam acara Kopiwriting bertema Industri Kreatif di Era Digital, di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang.
Dia mengakui, seiring perkembangan digitalisasi, progres sektor UMKM terus berkembang, terutama dari kalangan milenial yang banyak menjadi "Youtuber" maupun pelaku bisnis "online" yang harus didukung dengan layanan logistik memadai. "Kami tetap optimistis perkembangan UMKM ini berpengaruh positif dengan peningkatan kiriman di JNE,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya juga sediakan layanan jemput. Sehingga konsumen tidak perlu datang ke konter untuk mengirim barang. Menurut Head of Marketing Communication JNE Mayland Hendrar Prasetyo, perkembangan industri kreatif tidak lepas dari dukungan industri logistik. Sehingga JNE dan UMKM menjadi mitra yang terus mengembangkan kerja sama khususnya industri kreatif di era digital ini.
“Melalui acara Kopiwriting ini bisa menjadi sarana untuk terus update informasi mengenai perkembangan industri kreatif di era digital yang sangat dinamis di Semarang, sebagaimana sebelumnya digelar di Makassar,” kata Mayland.
Untuk tahun ini, pihaknya memfokuskan kepada para pelaku UMKM karena JNE tumbuh dan besar secara masif berkat para pelaku UMKM yang terus mengembangkan usahanya. “Kami mengajak para pelaku UMKM memanfaatkan berbagai fasilitas atau produk layanan, seperti JLC (JNE Loyalty Card) untuk mengapresiasi dengan perolehan poin hingga JNR (JNE Trucking) untuk pengiriman,” sebutnya.
"Di kantor kami, khususnya di lantai 3-4 digunakan untuk pengembangkan UMKM. Kami sediakan sebagai tempat sharing tentang kewirausahaan, kalangan kampus juga bisa pakai untuk seminar, dan lembaga nonprofit," ujar Branch Manager JNE Cabang Utama Semarang Wahyu Sangerti Alam, dalam acara Kopiwriting bertema Industri Kreatif di Era Digital, di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang.
Dia mengakui, seiring perkembangan digitalisasi, progres sektor UMKM terus berkembang, terutama dari kalangan milenial yang banyak menjadi "Youtuber" maupun pelaku bisnis "online" yang harus didukung dengan layanan logistik memadai. "Kami tetap optimistis perkembangan UMKM ini berpengaruh positif dengan peningkatan kiriman di JNE,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya juga sediakan layanan jemput. Sehingga konsumen tidak perlu datang ke konter untuk mengirim barang. Menurut Head of Marketing Communication JNE Mayland Hendrar Prasetyo, perkembangan industri kreatif tidak lepas dari dukungan industri logistik. Sehingga JNE dan UMKM menjadi mitra yang terus mengembangkan kerja sama khususnya industri kreatif di era digital ini.
“Melalui acara Kopiwriting ini bisa menjadi sarana untuk terus update informasi mengenai perkembangan industri kreatif di era digital yang sangat dinamis di Semarang, sebagaimana sebelumnya digelar di Makassar,” kata Mayland.
Untuk tahun ini, pihaknya memfokuskan kepada para pelaku UMKM karena JNE tumbuh dan besar secara masif berkat para pelaku UMKM yang terus mengembangkan usahanya. “Kami mengajak para pelaku UMKM memanfaatkan berbagai fasilitas atau produk layanan, seperti JLC (JNE Loyalty Card) untuk mengapresiasi dengan perolehan poin hingga JNR (JNE Trucking) untuk pengiriman,” sebutnya.
(akr)
Explore More