Selama 8 Tahun, Bank Sumut Kucurkan Rp24 Miliar Kredit Permaisuri di Pedesaan

Sabtu, 01 September 2018 - 04:11 WIB
Selama 8 Tahun, Bank...
Selama 8 Tahun, Bank Sumut Kucurkan Rp24 Miliar Kredit Permaisuri di Pedesaan
A A A
PARAPAT - Selama 8 tahun, Bank Sumut telah mengucurkan dana senilai Rp24 miliar untuk Kredit Perempuan mandiri dan suri tauladan (Permaisuri) wilayah Bank Sumut Cabang Koordinator (cabkor) Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara.

Koordinator Credit Marketing Officer (CMO) Bank Sumut Cabkor Pematangsiantar, Monika Novelista Panjaitan mengatakan, sejak tahun 2010 hingga tahun 2018, Bank Sumut telah mengucurkan dana mencapai Rp2,4 miliar.

"Dari dana yang telah dikucurkan itu, kita menargetkan sedikitnya 50 kelompok binaan masyarakat dapat menikmatinya," terangnya saat berkunjung bersama Ikatan Wartawan Online Sumut ke nasabah Kredit Permaisuri di Desa Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun, Jumat (31/8/2018).

Dari target 50 kelompok, kini sudah mencapai 40 kelompok binaan terdiri dari 400 orang yang tersebar di wilayah Kota Pematangsiantar. "Saat ini kelompok binaan kita pada produk Kredit Permaisuri sudah 40 kelompok. Kita targetkan 50 kelompok dapat tercapai hingga akhir tahun ini," jelasnya.

Dijelaskan Monika, Kredit Permaisuri dihadirkan khusus untuk kaum ibu atau perempuan yang sudah menikah, minimal usia 21 tahun dan mempunyai usaha yang produktif. "Sasaran kredit ini ibu-ibu golongan prasejahtera agar ekonomi mereka meningkat. Kita mulai kredit Rp1 juta sampai Rp50 juta. Kelebihannya untuk melakukan peminjaman Kredit Permaisuri ini tidak ada agunan," ungkapnya.

Selain tidak ada agunan, kelebihan lainnya juga memiliki bunga rendah yakni hanya 15,6% per tahun dengan pinjaman mulai Rp1 juta hingga Rp60 juta.

"Kita berharap dengan adanya bantuan kredit permaisuri ini. Kaum ibu dapat mandiri dan menjadikan perekonomian keluarga menjadi mapan," ujar Monika.

Kredit Permaisuri ini sangat bermanfaat bagi kaum ibu, selain memperlancar usaha juga dapat menopang perekonomian keluarga. Seperti pengakuan salah seorang nasabah, Siti Adisma yang sudah bergabung dalam kelompok binaan Bank Sumut Cabkor Pematangsiantar sejak tahun 2010.

"Manfaatnya sangat banyak. Kita tidak perlu lagi melakukan peminjaman sama rentenir yang bunganya besar. Dengan pinjaman ini, kita lebih mudah apalagi tanpa agunan. Produksi kita jadi terbantu. Dulu, jika tersendat modal kita terpaksa berhenti produksi namun sejak ada bantuan, produksi kita lancar sampai sekarang," ucapnya.

Dia mengaku memiliki usaha tenun ulos. Dalam sehari, saat ini mampu memproduksi ulos sebanyak 3 lembar lalu dikumpulkan hingga dijual ke pengepul seharga Rp150.000 per lembarnya. Kini usaha tenun ulosnya tak berhenti berproduksi.

"Harapan kita prosesnya dipermudah dan dipercepat karena sesudah selesai pinjaman jangan sampai terhenti, karena kalau sudah terhenti kita jadi kesulitan untuk memproduksi tenun ulos," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9558 seconds (0.1#10.140)