NTP Naik Dinilai Jadi Bukti Kesejahteraan Petani Terjaga

Rabu, 05 September 2018 - 17:25 WIB
NTP Naik Dinilai Jadi...
NTP Naik Dinilai Jadi Bukti Kesejahteraan Petani Terjaga
A A A
JAKARTA - Peningkatan nilai tukar petani (NTP) dan harga produsen gabah maupun beras berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2018 dinilai menjadi bukti terjaganya kesejahteraan petani. Berdasarkan data statistik tersebut, BPS mencatat terjadi peningkatan pada NTP dan harga produsen gabah maupun beras dibandingkan Juli 2018 dari pantauan di 33 provinsi di Indonesia.
(Baca Juga: Nilai Tukar Petani Nasional Agustus 2018 Meningkat TipisPengamat sosial pertanian dari Institute Policy for Agro Reform, Ismu Amir Hatala menilai, membaiknya NTP serta harga produsen gabah dan beras menunjukkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman paham sasaran kinerjanya secara fokus.

"BPS kan menerbitkan data resmi sebagai acuan. Ada perubahan lebih baik di NTP dan harga produsen gabah serta beras, menandakan Amran Sulaiman mengetahui apa prioritas kerjanya," ujar Ismu.

Menurutnya untuk NTP, sudah sewajarnya mengalami peningkatan sebab Amran Sulaiman sejak awal menjabat memang menunjukkan keberpihakannya ke petani dan terwujudnya produksi swasembada pangan lokal.

Ismu menjelaskan, menyoal kenaikan NTP perlu diimbangi dengan rilis data tingkat kesejahteraan penduduk desa yang mayoritas petani. Dari data tersebut akan diketahui apakah NTP memang faktual dengan perubahan pendapatan mereka, seperti kemampuan daya beli. "NTP itu kaitannya dengan pendapatan kesejahteraan petani. Ukuran penghasilan petani bagaimana? Itu juga harus seimbang dengan NTP," ucap Ismu.

Sedangkan terkait harga produsen gabah dan beras, Ismu menuturkan, yang perlu disadari adalah kini bukanlah lagi waktu atau bulan rutinnya panen padi di kalangan petani. Ditambah musim kemarau yang saat ini sudah mulai dirasakan.

"Tapi harga beras, baik di tingkat petani maupun penggilingan masih bisa dikatakan terkendali. Apalagi panen raya beberapa waktu lalu cukup berhasil. Makanya harga gabah dan beras tidak penyumbang inflasi," terangnya.

BPS merilis bahwa NTP mengalami kenaikan 0,89% pada Agustus 2018. NTP subsektor tanaman pangan tercatat sebagai peringkat kesatu kenaikannya sebesar 1,28% dari Juli 2018. Begitu juga dengan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) yang meningkat 0,48% dibandingkan Juli lalu. Subsektor tanaman pangan kembali berada di posisi pertama kenaikannya sebanyak 0,80%. Untuk harga gabah kering panen di tingkat petani menanjak 3,05% pada bulan Agustus.

Harga gabah kering di petani juga naik 1,95% dari Juli 2018. Kemudian, harga gabah kering panen di tingkat penggilingan pada Agustus naik 3,27% dibandingkan Juli. Gabah kering giling di penggilingan diketahui juga naik 1,64%. Sedangkan harga beras medium di penggilingan adalah Rp9.172 per kilogram atau turun 0,28% dibandingkan Juli lalu.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8686 seconds (0.1#10.140)