Optimisme Konsumen Agustus 2018 Diklaim Masih Terjaga

Kamis, 06 September 2018 - 23:09 WIB
Optimisme Konsumen Agustus 2018 Diklaim Masih Terjaga
Optimisme Konsumen Agustus 2018 Diklaim Masih Terjaga
A A A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Agustus 2018 masih terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2018 yang tetap berada dalam zona optimistis yakni sebesar 121,6 meskipun lebih rendah dibandingkan 124,8 pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, masih terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 133,9 dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 109,2.

"Secara spasial, sebanyak 11 kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK pada Agustus 2018, dengan penurunan terdalam terjadi di Kota Mataram (-14,4 poin) yang ditengarai akibat dampak gempa," kata Agusman di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Pada Agustus 2018, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih berada pada level optimis, meskipun tidak sekuat bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Agustus 2018 sebesar 109,2 walaupun lebih rendah dari 115,0 pada Juli 2018.

Pengaruh utama datang dari indikator ketersediaan lapangan kerja yang berada pada level pesimis (93,9). Secara spasial, lanjut dia, melemahnya IKE terjadi di 14 kota dengan penurunan terdalam di Banten (-18,4 poin). Optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada Agustus 2018 juga menurun, terindikasi dari Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang menurun dari 96,8 pada bulan sebelumnya menjadi 93,9.

"Penurunan indeks terutama terjadi pada kelompok responden berpendidikan SLTA dan akademi. Sementara berdasarkan usia penurunan indeks terjadi pada responden berusia usia 20-30 tahun," jelas dia.

Adapun optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan masih terjaga. "Optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan masih terjaga, tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Agustus 2018 sebesar 133,9 meskipun lebih rendah dari 134,7 pada bulan sebelumnya, terutama didukung oleh masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ekspektasi kegiatan usaha meski tidak setinggi hasil survei bulan sebelumnya," uraiAgusman.

Secara spasial, menurunnya IEK terjadi di 11 kota dengan penurunan terdalam di Mataram (-17,7 poin) diikuti Bandar Lampung (-10,5 poin). Sedangkan, Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha juga tercatat menurun 1,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 132,3. "Penurunan indeks terjadi pada hampir seluruh kategori pendidikan responden terutama responden dengan latar belakang pendidikan pascasarjana," imbuhnya.

Disamping itu, tekanan kenaikan harga pada November 2018 diperkirakan relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, didukung persepsi positif konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa yang cukup serta distribusi barang yang lancar.

Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan yang akan datang (IEH 3 bulan) sebesar 172,6 relatif stabil dibandingkan 172,7 pada bulan sebelumnya. Secara spasial, penurunan Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan mendatang terjadi di 10 kota, sementara 8 kota lainnya meningkat. "Penurunan indeks terdalam terjadi di Banten (-20,0 poin)," katanya.

Sementara itu, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga menurun pada Februari 2019, terutama disebabkan oleh penurunan permintaan terhadap barang dan jasa seiring telah berlalunya momen Tahun Baru. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang yang turun dari 178,3 pada bulan sebelumnya menjadi 176,3. Secara spasial, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan yang akan datang diperkirakan menurun di 11 kota, terdalam terjadi di Mataram (-12,0 poin).

Agusman melanjutkan, tekanan harga pada Agustus 2019 juga diperkirakan mengalami penurunan. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada 12 bulan mendatang sebesar 177,4, lebih rendah dari 178,1 pada bulan sebelumnya. Turunnya tekanan kenaikan harga 12 bulan mendatang diperkirakan terjadi di 9 kota, terdalam terjadi di Denpasar (-10,5 poin).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6249 seconds (0.1#10.140)