BNI Kembangkan Bank Sampah di Bandung dan Kalimantan Utara

Selasa, 18 September 2018 - 04:01 WIB
BNI Kembangkan Bank...
BNI Kembangkan Bank Sampah di Bandung dan Kalimantan Utara
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk menargetkan ekspansi Agen46 dengan program Bank Sampah di kawasan Bandung dan Kalimantan Utara (Kaltara). Strategi lainnya juga dengan menyatukan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Program Bank Sampah demi menyasar masyarakat segmen unbankable.

AVP Manajemen Produk Konsumer BNI Andi Setianto Rosandi mengatakan pihaknya terus mengembangkan program bank sampah demi mendongkrak penetrasi nasabah baru dan likuiditas perseroan.

Saat ini bank sampah sudah dikembangkan bersama Pemda DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Barat. Ke depannya, program ini ditargetkan akan dikembangkan di Kabupaten Bandung dan Kaltara.
"Kami sudah bertemu bupati di Kabupaten Bandung dan akan jalankan pilot project bank sampah untuk level PAUD hingga kampus, bahkan pabrik. Targetnya akhir Oktober kita resmikan program untuk seluruh wilayah Kabupaten Bandung," ujar Andi di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Dia mengatakan pihaknya juga telah meluncurkan Bank Sampah Merah Putih hasil kerja sama dengan Sekretariat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Bandung. Bank sampah tersebut terkoneksi dengan sistem Agen46. Anggota Paskibra dipilih karena anak-anak muda yang dididik khusus dengan disiplin tinggi dan dapat menjadi role model bagi sekolahnya masing-masing.

"Bank Sampah akan dihubungkan sebagai Agen46 dan melayani rekening tabungan para nasabahnya. Ini menjadikan pengelolaan sampah menjadi lebih modern. Selain itu, administrasi dan layanan akan menjadi lebih baik," ujarnya.

Secara nasional jumlah Agen46 BNI meningkat dari sekitar 54.543 pada pertengahan 2017 menjadi sekitar 93.765 pada akhir Juni 2018.

Sebanyak 1.000 anggota Paskibra akan menjadi nasabah rutin. Mereka membawa sampah anorganik yang telah dipilah untuk kemudian ditabung di Bank Sampah Merah Putih yang telah menjadi Agen46. Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini diharapkan kemudian akan bisa dilakukan secara lebih luas di tempat-tempat lain di Kota Bandung.

Perseroan menggunakan produk basic saving account yaitu BNI Pandai dan Tabungan Simpel. Produk tersebut cocok untuk menyentuh masyarakat hingga lapisan bawah. Masyarakat kecil bisa menabung dengan murah dan mudah hanya dengan setoran awal Rp20.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Strategi ini akan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.

Dia menambahkan pihaknya juga menargetkan akan menggabungkan program penyaluran bansos nontunai atau PKH dengan bank sampah. "Hal ini akan mendorong produktivitas masyarakat kecil sehingga tidak hanya sekedar terima uang namun penerima bansos juga bisa menghasilkan uang dengan menabung sampah. Sepanjang tahun 2018 target BNI menyalurkan untuk 9 juta keluarga penerima PKH," jelasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0953 seconds (0.1#10.140)