Menteri Susi Paparkan Neraca Perdagangan Perikanan Naik 13,88%

Jum'at, 21 September 2018 - 13:49 WIB
Menteri Susi Paparkan Neraca Perdagangan Perikanan Naik 13,88%
Menteri Susi Paparkan Neraca Perdagangan Perikanan Naik 13,88%
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan, bahwa neraca perdagangan hasil perikanan naik 13,88% pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan data ekspor sektor perikanan lebih tinggi 12,88% pada semester I/2018 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Semester pertama tahun ini senilai USD2,272 juta dan dibandingkan semester yang sama 2017 naiknya 12%. Serta diakumulasikan dari 2014 sampai 2018 hasil perikanan naik 13,88% dan pencapaian yang kita peroleh ini sangat bagus," ujar Menteri KKP Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (21/9/2018).

Lebih lanjut Ia menerangkan, bahwa memasuki musim hujan saat ini bakal membuat penangkapan ikan pada nelayan dan pengusaha meningkat. Khususnya untuk sektor udang dan Lobster yang juga akan mengalami kenaikan "Karena musim ikan itu baru reda dan pada bulan Oktober dimana musim hujan udang dan lobster naik nanti. Jumlah volumenya menurun tapi nilainya naik. Ini penangkapan yang benar, yaitu mencari value tinggi," jelasnya.

Menteri Susi juga menyebutkan bahwa 2018 baru dapat penghitungan satu semester volumenya semester 1, itu kita sudah di USD2.272 juta. Dengan produksi tangkap ikan mencapai 6,8 juta ton Ikan dan rumput laut mencapai 10,45 juta ton. Ini merupakan penghasilan yang meningkat setiap tahunnya. "Jadi kalau ada yang ngomong kinerja pemerintah Joko Widodo tidak baik itu salah karena kita saja di KKP terus meningkat dalam memproduksi ikannya," ungkap dia.

Sebelumnya pada semester I/2018 diterangkan KKP Surabaya kaya akan komoditas udang vaname, cakalang, tuna beku, udang beku/olahan, dan ikan segar seperti kakap, layur, kerapu, dan laosa.

Beberapa komoditas konsumsi ekspor andalan Balai KIPM Surabaya II berdasarkan volumenya di antaranya frozen fish (ikan beku), frozen shrimp (udang beku), crab meat (daging kepiting), frozen squid (cumi beku), dried chirimen (teri kering), frozen octopus (gurita beku), shrimp crackers (kerupuk udang), seaweed (rumput laut), jelly fish (ubur-ubur), dan dried shark fins (sirip hiu kering).

Adapun komoditas ekspor andalan non konsumsi di antaranya crab shell (cangkang kepiting), shrimp sell (kulit udang), fish for bait (umpan pancing), sea shell (kerang laut), fish meal (makanan ikan), fish oil (minyak ikan), dan fish/shrimp feed (pakan ikan dan udang).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6848 seconds (0.1#10.140)