Sasar Pasar Asia, Inggris Berencana Rilis Obligasi Baru
Senin, 24 September 2018 - 11:33 WIB
Sasar Pasar Asia, Inggris Berencana Rilis Obligasi Baru
A
A
A
JAKARTA - Menteri Muda Inggris Bidang Ekonomi John Glen mengungkapkan sejumlah rencana bisnis sektor keuangan di Inggris. Inggris berencana menerbitkan obligasi baru yang bakal dirilis tahun depan.
"Kami melihat itu pada saat ini dan saya pikir ada peluang di tahun depan tetapi rinciannya belum dapat dikonfirmasi. Kami memiliki dialog yang kuat, kolega saya, kanselir, pialang Phillip Hammonds akan mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan menteri keuangan Anda akhir tahun ini dan kami meneruskan ke hubungan yang mendalam karena kedua perekonomian bekerja sama," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Seni (24/9/2018).
Dia mengatakan bahwa saat ini Inggris telah memiliki obligasi yang ramah lingkungan yang bernama Green Finance. "Kami juga memiliki dana kesejahteraan, dana infrastruktur yang mana kami memiliki program dukungan khusus," Katanya.
Untuk memperluas obligasi ini, pemerintah Inggris pun menggandeng generasi muda yang mana pasar Asia dinilai memiliki potensi besar.
"Saya berdiskusi dengan menteri Anda tentang cara kami bekerja untuk mencapai tujuan ini bersama-sama. Yang penting adalah kami memahami, dan semua orang mengerti, bahwa London terbuka untuk bisnis. Dan apa pun yang kami hadapi terkait perubahan dalam hubungan kami dengan Uni Eropa kami terus menjadi pusat keuangan global yang tidak akan berubah," tandasnya.
"Kami melihat itu pada saat ini dan saya pikir ada peluang di tahun depan tetapi rinciannya belum dapat dikonfirmasi. Kami memiliki dialog yang kuat, kolega saya, kanselir, pialang Phillip Hammonds akan mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan menteri keuangan Anda akhir tahun ini dan kami meneruskan ke hubungan yang mendalam karena kedua perekonomian bekerja sama," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Seni (24/9/2018).
Dia mengatakan bahwa saat ini Inggris telah memiliki obligasi yang ramah lingkungan yang bernama Green Finance. "Kami juga memiliki dana kesejahteraan, dana infrastruktur yang mana kami memiliki program dukungan khusus," Katanya.
Untuk memperluas obligasi ini, pemerintah Inggris pun menggandeng generasi muda yang mana pasar Asia dinilai memiliki potensi besar.
"Saya berdiskusi dengan menteri Anda tentang cara kami bekerja untuk mencapai tujuan ini bersama-sama. Yang penting adalah kami memahami, dan semua orang mengerti, bahwa London terbuka untuk bisnis. Dan apa pun yang kami hadapi terkait perubahan dalam hubungan kami dengan Uni Eropa kami terus menjadi pusat keuangan global yang tidak akan berubah," tandasnya.
(fjo)
