Genjot Produksi, Chandra Asri Tambah Pabrik Petrokimia
A
A
A
JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) terus menggenjot kapasitas produksi dengan meningkatnya permintaan di pasar. Perseoroan kini tengah mengerjakan pembangunan tahap pertama dari kompleks petrokimia yang kedua.
Perseroan telah mendapatkan lisensi teknologi dari beberapa perusahaan petrokimia multinasional seperti BASF, Texplore dan LyondellBassell. Rencananya, pembangungan tahap kedua akan dilakukan pada kuartal I/2019, tahap ketiga kuartal IV/2019 dan tahap terakhir kuartal II/2020.
Kompleks petrokimia kedua tersebut dijadwalkan untuk beroperasi penuh di semester I/2024. "Kami meyakini Indonesia merupakan salah satu tempat terbaik untuk membangun fasilitas petrokimia,” ujar Analis Macquarie Securities Korea Limited Anna Park di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Untuk meningkatkan produk bernilai tambah, TPIA juga akan memroses pygas menjadi aromatik yakni benzene, toulene dan mixed xylenes. Seperti yang diketahui, Chandra Asri merupakan satu-satunya produsen butadiene dan styrene monomer yang menjadi bahan baku pembuatan ban mobil, perangkat elektronik serta material untuk kemasan.
Dengan tumbuhnya penjualan mobil serta penjualan online, maka permintaan kedua produk tersebut diprediksi tumbuh double digit hingga 2023. Di sisi lain Anna Park menyebutkan prospek saham TPIA juga bisa mampu mencapai Rp5.742 didorong ekspansi ini. "Permintaan yang tinggi dari pasar domestik diprediksi akan membawa peluang bagi industri petrokimia," pungkasnya.
Pada semester I tahun ini, pendapatan Chandra Asri meningkat 7,6% menjadi USD1,28 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,19 miliar. Penjualan domestik mendominasi pendapatan hingga 75% senilai USD968,91 juta, capaian ini meningkat 20,5% dibanding tahun lalu.
Perseroan telah mendapatkan lisensi teknologi dari beberapa perusahaan petrokimia multinasional seperti BASF, Texplore dan LyondellBassell. Rencananya, pembangungan tahap kedua akan dilakukan pada kuartal I/2019, tahap ketiga kuartal IV/2019 dan tahap terakhir kuartal II/2020.
Kompleks petrokimia kedua tersebut dijadwalkan untuk beroperasi penuh di semester I/2024. "Kami meyakini Indonesia merupakan salah satu tempat terbaik untuk membangun fasilitas petrokimia,” ujar Analis Macquarie Securities Korea Limited Anna Park di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Untuk meningkatkan produk bernilai tambah, TPIA juga akan memroses pygas menjadi aromatik yakni benzene, toulene dan mixed xylenes. Seperti yang diketahui, Chandra Asri merupakan satu-satunya produsen butadiene dan styrene monomer yang menjadi bahan baku pembuatan ban mobil, perangkat elektronik serta material untuk kemasan.
Dengan tumbuhnya penjualan mobil serta penjualan online, maka permintaan kedua produk tersebut diprediksi tumbuh double digit hingga 2023. Di sisi lain Anna Park menyebutkan prospek saham TPIA juga bisa mampu mencapai Rp5.742 didorong ekspansi ini. "Permintaan yang tinggi dari pasar domestik diprediksi akan membawa peluang bagi industri petrokimia," pungkasnya.
Pada semester I tahun ini, pendapatan Chandra Asri meningkat 7,6% menjadi USD1,28 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,19 miliar. Penjualan domestik mendominasi pendapatan hingga 75% senilai USD968,91 juta, capaian ini meningkat 20,5% dibanding tahun lalu.
(akr)