OJK Sosialisasikan Keuangan Digital di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Jum'at, 28 September 2018 - 17:23 WIB
OJK Sosialisasikan Keuangan Digital di Universitas Atma Jaya Yogyakarta
OJK Sosialisasikan Keuangan Digital di Universitas Atma Jaya Yogyakarta
A A A
SLEMAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan KORAN SINDO dan SNDOnews.com, serta Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar seminar nasional bertajuk "Digital Finance Innovation, Challenges and Opportunities" di kampus FE UAJY, Jumat (28/9/2018).

Kegiatan seminar ini selain untuk mengenalkan inovasi industri keuangan digital di kalangan perguruang tinggi, baik mahasiswa, dosen dan praktisi keuangan, sekaligus juga untuk mempersiapkan dalam menghadapi era industri 4.0. Di masa mendatang, diyakini setiap aspek dalam kehidupan sehari-hari tidak akan terhindar lagi dari teknologi digital, termsuk finansial.

Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor 1 UAJY, The Jin Ai ini menghadirkan empat pembicara, yaitu Kepala Group Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro OJK, Triyono, dosen UAJY Prof Dr Sukmawati S, Dirut MNC Sekuritas, Susy Meilina, dan Edith Cowan University, Australia, Dr Ferry Jie dengan moderator presenter Inews TV Ariyo Ardi.

Wakil RektorI UAJY The Jin Ai mengatakan seminar ini sangat sejalan dengan tema Dies Natalis UAJY ke-53 tahun 2018 yang baru saja dilaksanakan. "Kita sadar inovasi teknologi cukup menganggu setiap sendi kehidupan. Sebagai orang di pendidikan, kita harus melihat
bahwa kemajuan teknologi ini justru membuka peluang baru," katanya saat membuka acara tersebut.

Menurut Jin Ai, banyaknya inovasi tidak perlu ditakuti, namun sebaliknya harus dilihat sebagai peluang baru yang bisa dipijaki, khususnya di dunia keuangan yang banyak sekali perkembangannya. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan seminar ini dan mengharapkan materi yang disampaikan para narasumber dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa tentang inovasi industri keuangan digital sekaligus menjadi bekal dalam kehidupan, terutama dalam menghadapi era industri 4.0.

Direktur Humas OJK Hari Tangguh yang menjadi pembicara kunci dalam acara ini mengatakan, inovasi keuangan digital di Indonesia membutuhkan banyak persiapan, terutama kesiapan dari OJK sendiri karena industri keuangan digital maju sangat pesat. "Teknologi berkembang, inovasi pasti juga berkembang. Dari yang tadinya paperbased, kini berkembang menjadi digital. E-banking pun mulai berkembang, tidak perlu tatap muka lagi ke bank, kini semua bisa melalui mesin," tuturnya.

Hari pun berharap OJK bisa menjalin banyak kesepakatan kerja sama dengan perguruang tinggi (PT), dalam mensosialisasikan produk dan program OJK, baik melalui seminar maupun Forum Group Discussion (FGD). Dia mengatakan, perguruan tinggi dipilih karena merupakan tempat orang berdiskusi atas sesuatu yang baru dan kemudian berinovasi.

"Jadi dengan kegiatan ini agar mereka (praktisi, akademisi dan mahasiswa) tertarik dengan inovasi. Terutama dalam menghadapi tantangan era industrial 4.0. Dimana otomatisasi digitalisasi akan merambah segara sendi kehidupan. Sehingga harus dipersiapkan," tandasnya. Selain itu juga diharapkan akan ada masukan kepada pemangku kebijakan, soal hambatan dan solusi dalam menghadapi era digitalisasi ini.

Kepala Group Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro OJK Triyono menambahkan, berbicara mengenai inovasi seharusnya tidak perlu kaku dan prosedural. Menurut Triyono tidak adanya formalitas akan mendukung kesiapan menyongsong era industri 4.0. Indonesia dengan bonus demografinya sampai 2030 merupakan pelaku sekaligus pasar potensial untuk jasa keuangan di masa mendatang.

"Di sektor keuangan, kita tidak ingin disrupsi, tapi kita ingin kolaborasi dan inovasi. Banyak fintech yang sangat membantu transaksi keuangan. "Kita punya fintech center di OJK supaya tidak kaku di era 4.0 ini," paparnya.

Untuk itu, Triyono berpesan kepada peserta seminar agar menyikapi perkembangan dunia digital yang luar biasa karena bisa sangat membantu. "Jadilah technopreneur," tandasnya

Sementara Dekan FE UAJY Budi Suprapto menambahkan seminar ini menunjukkan masa depan indusri keuangan yang sudah berubah dari tradisional ke digital. Ini juga relevan dengan fakultas ekonomi UAJY yang berubah nama menjadi fakultas bisnis dan ekonomika, dimana digital dan internasionalisasi merupakan flatform, sehingga mahasiswa dididik dan paham tentang digitaliasi yang baik untukpengembangan bisnis.

"Seminar ini untuk menunjukkan penemuan dan kreativitas di bidang di digital finance guna membuka peluang bisnis bagi mahasiswa," ungkapnya.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0781 seconds (0.1#10.140)