Faisal Basri Ngaku Tak Temukan Penguasaan Asing di BUMN

JAKARTA - Ekonom Faisal Basri mengaku, tidak menemukan data adanya penguasaan asing di dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan pelat merah. Terkait isu penguasaan asing di Indonesia, ekonom asal Universitas Indonesia (UI) itu meminta semua pihak berfikir jernih dalam menilai hal tersebut

Sambung dia menekankan, dari daya yang dimilikinya tidak ada satu pun asing mendominasi pemilikan saham BUMN. "Mana yang asingnya dominan. Perbankan nomor satu Bank mandiri, nomor dua bank BRI, BCA. BCA itu punya Budi Hartono, orang Indonesia juga. BNI semua (punya) Indonesia," papar Faisal Basri saat menjadi narasumber dalam Forum Group Discussions (FGD) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH. Ma'ruf Amin bertajuk 'Benarkah Ekonomi Indonesia Dikusai Asing', Selasa (2/10/2018).

Faisal Basri juga mengungkapkan adanya temuan yang sama juga berlaku untuk BUMN di sektor Telekomunikasi, Migas (Minyak dan gas bumi), pertambangan, kontruksi atau kontraktor, Perkereta apian, pelabuhan, airport, Air, Semen, hingga garam dianggap seluruhnya dikuasai pemerintah Indonesia. "Data tak pernah bohong, kalau orang bisa bohong. Bandara semuanya (punya) Indonesia," terang dia.

"Kalau teman-teman Indinapolis di negara bagian Indiana itu bandaranya diperasikan oleh british airport authority, asing yang mengoperasikan. Diprivatisasi, dilelang yang dapat bisa mengelola. Sedangkan di Indonesia gak ada, baru rencana. Menurut saya satu sampai dua tidak apa-apa (Bandara dikelola swasta)," pungkasnya.