Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Mendekati Krisis
A
A
A
JAKARTA - Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang tembus Rp15.000, menurut ekonom Rizal Ramli, membuat perekonomian Indonesia hampir menuju lampu merah.
Rizal Ramli menjelaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mengambil kebijakan yang efektif. Sehingga, stabilitas ekonomi Indonesia terus terjaga.
"Sudah dekat-dekat (krisis) nih. Indonesia setengah lampu merah, ambil langkah terobosan yang berani, jangan ecek-ecek," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Menurut Rizal, dua tahun lalu dirinya sudah mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia sudah lampu kuning. Sebab, beberapa indikator menunjukkan tren negatif.
"Negatif angka-angkanya tapi bilang Rizal Ramli enggak benar. Ternyata kejadian semua," katanya.
Karena itu, Rizal Ramli mengaku heran jika masih ada yang bilang perekonomian Indonesia baik-baik saja. Padahal dinilainya Jokowi sudah mendengar semua sarannya.
Kendati demikian, tetap saja ada pihak yang dengan mudah menyalahkan faktor eksternal. Penguatan internal pun tidak disoroti, sehingga rentan gejolak global.
"Begitu ada virus lewat enggak apa-apa kalau sehat. Kalau tidak sehat, ada sesuatu virus pasti kita kena sakit," pungkasnya.
Rizal Ramli menjelaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mengambil kebijakan yang efektif. Sehingga, stabilitas ekonomi Indonesia terus terjaga.
"Sudah dekat-dekat (krisis) nih. Indonesia setengah lampu merah, ambil langkah terobosan yang berani, jangan ecek-ecek," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Menurut Rizal, dua tahun lalu dirinya sudah mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia sudah lampu kuning. Sebab, beberapa indikator menunjukkan tren negatif.
"Negatif angka-angkanya tapi bilang Rizal Ramli enggak benar. Ternyata kejadian semua," katanya.
Karena itu, Rizal Ramli mengaku heran jika masih ada yang bilang perekonomian Indonesia baik-baik saja. Padahal dinilainya Jokowi sudah mendengar semua sarannya.
Kendati demikian, tetap saja ada pihak yang dengan mudah menyalahkan faktor eksternal. Penguatan internal pun tidak disoroti, sehingga rentan gejolak global.
"Begitu ada virus lewat enggak apa-apa kalau sehat. Kalau tidak sehat, ada sesuatu virus pasti kita kena sakit," pungkasnya.
(ven)