Sri Mulyani Sebut Bencana Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap, bencana alam yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu, Sulawesi Tengah tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III/2018.
Seperti diketahui, pada Agustus 2018 terjadi gempa bumi di Lombok. Kemudian pada akhir September 2018 disusul gempa bumi serta tsunami di Palu.
Sri Mulyani mengatakan, pada dasarnya kontribusi Palu dan NTB pada keseluruhan pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional tidak terlalu signifikan. Karena itu, dia berharap dampak bencana di kedua daerah itu pun tidak terlalu besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kalau kita lihat di dalam konteks pertumbuhan ekonomi, kita harapkan tidak akan terlalu banyak memengaruhi. Tentu karena kita lihat dari sisi kontribusinya terhadap keseluruhan GDP kita, kebetulan untuk Sulawesi Tengah dan NTB itu tidak sangat signifikan," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun berharap, proses rehabilitasi pascabencana di kedua wilayah tersebut akan cepat dilaksanakan. Dengan begitu, aktivitas ekonomi dapat pulih kembali.
"Kita tentu juga berharap proses dalam rehabilitasi dan rekonstruksinya bisa menimbulkan dan mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di kedua daerah tersebut, juga akan positif terhadap ekonomi kita," tandasnya.
Seperti diketahui, pada Agustus 2018 terjadi gempa bumi di Lombok. Kemudian pada akhir September 2018 disusul gempa bumi serta tsunami di Palu.
Sri Mulyani mengatakan, pada dasarnya kontribusi Palu dan NTB pada keseluruhan pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional tidak terlalu signifikan. Karena itu, dia berharap dampak bencana di kedua daerah itu pun tidak terlalu besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kalau kita lihat di dalam konteks pertumbuhan ekonomi, kita harapkan tidak akan terlalu banyak memengaruhi. Tentu karena kita lihat dari sisi kontribusinya terhadap keseluruhan GDP kita, kebetulan untuk Sulawesi Tengah dan NTB itu tidak sangat signifikan," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun berharap, proses rehabilitasi pascabencana di kedua wilayah tersebut akan cepat dilaksanakan. Dengan begitu, aktivitas ekonomi dapat pulih kembali.
"Kita tentu juga berharap proses dalam rehabilitasi dan rekonstruksinya bisa menimbulkan dan mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di kedua daerah tersebut, juga akan positif terhadap ekonomi kita," tandasnya.
(fjo)