Hasil Survei, Rumah Menengah Paling Dicari

Rabu, 03 Oktober 2018 - 15:28 WIB
Hasil Survei, Rumah Menengah Paling Dicari
Hasil Survei, Rumah Menengah Paling Dicari
A A A
OPTIMISME para pencari rumah pada semester II/2018 masih tinggi. Sebanyak enam dari 10 orang berencana membeli rumah pada paruh kedua tahun ini, baik rumah baru maupun seken.

Hal ini tecermin dalam hasil Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018. Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 ini ditujukan untuk mengetahui respons pasar dari sisi permintaan, sekaligus menciptakan transparansi informasi untuk konsumen.

Survei ini melengkapi Rumah.com Property Index yang menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Sebanyak 63% dari 1.000 responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 mengaku berniat membeli rumah pada semester II/2018 ini.

Menariknya, mayoritas responden yang berencana membeli rumah berasal dari golongan berpenghasilan di bawah Rp7 juta per bulan. Dalam survei tersebut, 53% responden yang berencana membeli rumah memiliki penghasilan di bawah Rp7 juta per bulan.

Sementara 30% memiliki penghasilan berkisar Rp7 juta-Rp15 juta dan sisanya berpenghasilan di atas Rp15 juta. Ike N Hamdan, Head of Marketing Rumah.com, menyatakan bahwa hasil survei ini sekaligus mengindikasikan kondisi ekonomi, khususnya pasar properti tahun 2018, stabil. Masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp7 juta pun optimistis akan membeli rumah pada semester II/2018.

“Harga properti memang tidak bisa dibilang murah, tetapi berbagai kebijakan pemerintah, seperti pelonggaran aturan loan to value (LTV) atau besaran rasio uang muka memudahkan siapa pun memiliki rumah. Kalau dulu uang muka paling rendah 15%, sekarang pengembang bisa menawarkan uang muka hingga 5%, bahkan tanpa uang muka,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9).
Kebijakan terbaru pemerintah membebaskan pengembang untuk mengatur besaran uang muka. Kebijakan yang diterbitkan pada Juli 2018 ini diterapkan pada pencari rumah pertama, yakni orang yang belum memiliki rumah.

Sementara untuk orang yang hendak membeli rumah kedua dan seterusnya, dikenai uang muka mulai 10%. Selaras dengan fakta di lapangan, responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 yang berencana membeli rumah berasal dari kalangan pembeli rumah pertama atau dikenal istilah first time buyers.

Hasil survei menunjukkan bahwa 57% responden yang berencana membeli rumah sepanjang Juli- Desember 2018 merupakan kalangan first time buyers.

Sementara 16% berasal dari kalangan upgrader atau orang yang ingin berganti rumah ke skala yang lebih besar atau lebih baik, dari segi harga, luas rumah, maupun lokasi yang lebih strategis.

Sisanya 15% yang hendak membeli rumah tambahan untuk investasi. Ketika ditanya seputar rumah yang akan dibeli, 50% responden yang berniat membeli rumah pada paruh kedua tahun ini tidak mempermasalahkan antara jenis rumah baru atau rumah seken.

Sementara itu, ada 45% yang hanya tertarik membeli rumah baru dan ada 5% responden yang tertarik hanya pada rumah seken. Selaras dengan tingkat penghasilan, mayoritas responden yang mencari rumah mengincar rumah dengan harga di bawah Rp750 juta, yakni 79% dari total responden yang mencari rumah.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan bahwa di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, tentu sulit mendapatkan rumah dengan harga di bawah Rp750 juta.

Konsekuensinya adalah membeli apartemen berukuran kecil atau rumah di perbatasan kota. Bagi sebagian besar orang, penghalang utama membeli rumah bukanlah harga, melainkan minimnya informasi pembiayaan dan cara transaksi.

Hal ini wajar karena membeli properti memerlukan uang dalam jumlah besar.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8180 seconds (0.1#10.140)