Kemenhub-Pelni Siapkan 6 Kapal Evakuasi Warga Palu
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyiapkan kapal bantuan untuk mengevakuasi warga yang akan mengungsi ke luar Palu.
Selain itu, banyaknya warga ibu kota Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya untuk mengirim bantuan kemanusiaan gempa bumi Palu, Sigi dan Donggala mendorong Kemenhub dan Pelni untuk deviasi (mengubah rute) beberapa kapal ke Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah.
Hingga Selasa (2/10), Pelni telah mengangkut 334 orang pengungsi dengan 2 kapal. KM Lambelu pada Senin (1/10) mengangkut 294 pengungsi tujuan Tarakan, Kalimantan Utara dan KM Bukit Siguntang pada Selasa (2/10) mengangkut 40 pengungsi tujuan Makasar, Sulawesi Selatan.
Warga yang akan mengungsi keluar Palu dapat naik kapal Pelni KM Bukit Siguntang pada Kamis (4/10) pukul 23.00-03.00 ke Balikpapan. KM Lambelu pada Rabu (3/10) pukul 19.00-23.59 ke Makasar.
KM Binaiya pada Jumat (5/10) pukul 11.00-14.00 ke Makasar. KM Labobar pada Senin (8/10) pukul 00.01-01.00 ke Balikpapan-Surabaya. KM Egon di hari Rabu (10/10) pukul 06.00-09.00 ke Bontang. KM Camara Nusantara 3 (khusus barang) pada Senin (8/10) pukul 06.00-13.00 WITA ke Kupang.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Ridwan Mandaliko mengatakan ada 7 titik pelabuhan pengiriman dan meliputi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Soekarno Hatta, Makasar; Pelabuhan Nusantara Parepare; Pelabuhan Semayang, Balikpapan; Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara serta Biak di Papua.
"Pelni juga menyiapkan 7 kapal masuk ke Pantoloan untuk membantu warga yang akan mengungsi ke Makasar, Bau-bau, Balikpapan, Surabaya dan Bontang," terangnya dalam rilis di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Kamis (4/10) besok akan diberangkatkan kapal Camara Nusantara (Canus) 3 dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal serba guna ini rencananya akan berangkat pukul 16.00 WIB.
"Bagi warga yang akan mengirim barang bantuan kemanusiaan ke Palu, PT Pelni membuka tenda rigistrasi bantuan di depan Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta mulai Rabu (3/10) ini," tutur dia.
Sedangkan 7 kapal yang disiapkan terdiri KM Dobonsolo, Ciremai, Bukit Siguntang, Lambelu, Labobar, Binaiya, Egon, serta 2 kapal Tol Laut terdiri Camus 3 dan KM Lognus. "Untuk membantu mobilitas bantuan kami mendapat penugasan dari Kemenhub untuk menyiapkan 8 kapal dan 7 pelabuhan pengirman dari beberapa daerah, termasuk dari Jakarta disiapkan KM Canus 3 dari Tanjung Priok," ujarnya.
KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Lambelu, KM Labobar, lanjut Ridwan, merupakan kapal Pelni tipe 2000 dan 3000 pax dapat mengangkut orang, barang dan kontainer dalam jumlah terbatas. KM Binaiya merupakan kapal tipe 1000 pax dapat mengangkut penumpang dan barang. KM Egon merupakan kapal Roro, dapat mengangkut alat berat, kendaraan, sepeda motor, dan orang.
KM Lognus 1 merupakan kapal barang kontainer berkapasitas 350 TEUs. Sedangkan KM Canus 3 merupakan kapal angkutan ternak dapat digunakan serba guna untuk angkutan barang.
Ridwan melanjutkan penyediaan angkutan bantuan kemanusiaan ini sebagai wujud "BUMN Hadir Untuk Negeri" dan kepedulian Pelni sebagai BUMN transportasi laut yang dapat mengantarkan bantuan kemanusiaan dalam kondisi darurat. Hal ini sesuai penugasan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.
Selain itu, banyaknya warga ibu kota Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya untuk mengirim bantuan kemanusiaan gempa bumi Palu, Sigi dan Donggala mendorong Kemenhub dan Pelni untuk deviasi (mengubah rute) beberapa kapal ke Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah.
Hingga Selasa (2/10), Pelni telah mengangkut 334 orang pengungsi dengan 2 kapal. KM Lambelu pada Senin (1/10) mengangkut 294 pengungsi tujuan Tarakan, Kalimantan Utara dan KM Bukit Siguntang pada Selasa (2/10) mengangkut 40 pengungsi tujuan Makasar, Sulawesi Selatan.
Warga yang akan mengungsi keluar Palu dapat naik kapal Pelni KM Bukit Siguntang pada Kamis (4/10) pukul 23.00-03.00 ke Balikpapan. KM Lambelu pada Rabu (3/10) pukul 19.00-23.59 ke Makasar.
KM Binaiya pada Jumat (5/10) pukul 11.00-14.00 ke Makasar. KM Labobar pada Senin (8/10) pukul 00.01-01.00 ke Balikpapan-Surabaya. KM Egon di hari Rabu (10/10) pukul 06.00-09.00 ke Bontang. KM Camara Nusantara 3 (khusus barang) pada Senin (8/10) pukul 06.00-13.00 WITA ke Kupang.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Ridwan Mandaliko mengatakan ada 7 titik pelabuhan pengiriman dan meliputi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Soekarno Hatta, Makasar; Pelabuhan Nusantara Parepare; Pelabuhan Semayang, Balikpapan; Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara serta Biak di Papua.
"Pelni juga menyiapkan 7 kapal masuk ke Pantoloan untuk membantu warga yang akan mengungsi ke Makasar, Bau-bau, Balikpapan, Surabaya dan Bontang," terangnya dalam rilis di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Kamis (4/10) besok akan diberangkatkan kapal Camara Nusantara (Canus) 3 dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal serba guna ini rencananya akan berangkat pukul 16.00 WIB.
"Bagi warga yang akan mengirim barang bantuan kemanusiaan ke Palu, PT Pelni membuka tenda rigistrasi bantuan di depan Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta mulai Rabu (3/10) ini," tutur dia.
Sedangkan 7 kapal yang disiapkan terdiri KM Dobonsolo, Ciremai, Bukit Siguntang, Lambelu, Labobar, Binaiya, Egon, serta 2 kapal Tol Laut terdiri Camus 3 dan KM Lognus. "Untuk membantu mobilitas bantuan kami mendapat penugasan dari Kemenhub untuk menyiapkan 8 kapal dan 7 pelabuhan pengirman dari beberapa daerah, termasuk dari Jakarta disiapkan KM Canus 3 dari Tanjung Priok," ujarnya.
KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Lambelu, KM Labobar, lanjut Ridwan, merupakan kapal Pelni tipe 2000 dan 3000 pax dapat mengangkut orang, barang dan kontainer dalam jumlah terbatas. KM Binaiya merupakan kapal tipe 1000 pax dapat mengangkut penumpang dan barang. KM Egon merupakan kapal Roro, dapat mengangkut alat berat, kendaraan, sepeda motor, dan orang.
KM Lognus 1 merupakan kapal barang kontainer berkapasitas 350 TEUs. Sedangkan KM Canus 3 merupakan kapal angkutan ternak dapat digunakan serba guna untuk angkutan barang.
Ridwan melanjutkan penyediaan angkutan bantuan kemanusiaan ini sebagai wujud "BUMN Hadir Untuk Negeri" dan kepedulian Pelni sebagai BUMN transportasi laut yang dapat mengantarkan bantuan kemanusiaan dalam kondisi darurat. Hal ini sesuai penugasan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.
(ven)