Prime Academy Targetkan Cetak 100.000 Investor Bursa Berjangka
A
A
A
JAKARTA - Institusi edukasi finansial independen, Prime Academy Indonesia mendorong masyarakat Indonesia untuk melek investasi khususnya di pasar modal dan bursa berjangka.
Head of Operation Prime Academy Indonesia, Wayne Ramschie mengatakan untuk menggenjot literasi keuangan kepada masyarakat, pihaknya melakukan edukasi ke sejumlah kota di Indonesia dengan target 100.000 orang dalam 2-3 tahun ke depan. Dia berharap nantinya mereka bisa menjadi calon investor di pasar modal maupun bursa berjangka.
"Prime Academy memulai roadshow edukasi ke kota besar di Indonesia untuk memberikan pendidikan investasi berjangka," kata Wayne dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Dia menjelaskan, roadshow sudah dilakukan di sejumlah kota seperti Pekanbaru, Surabaya dan Jakarta. Ke depan, tim Prime Academy Indonesia akan menyasar sejumlah kota lainnya seperti Makassar, Gorontalo hingga ke Aceh.
"Program edukasi dan pelatihan investasi keuangan ini sudah kita soft launching sejak tiga bulan lalu, dan animo masyarakat untuk mendaftar sudah cukup banyak," tambahnya.
Melalui kegiatan edukasi tersebut, Prime Academy Indonesia menargetkan bisa mengedukasi 100.000 orang dalam 2-3 tahun ke depan, dari saat ini sekitar 2.000 orang yang sudah mengikuti pelatihan. Dari target 100.000 orang itu, sekitar 1% merupakan investor institusi seperti korporasi.
"Dari 2.000 orang yang mengikuti pelatihan, sekitar 80% telah menjadi investor pemula di pasar modal dan bursa berjangka," jelasnya.
Menurut Wayne, segmen masyarakat yang dibidik dalam program edukasi ini, mulai dari kalangan milenial, mahasiswa, kelas menengah bawah hingga investor institusi yang terkategori advance atau profesional.
VVIP Mentor Prime Academy Indonesia, Hendrikus Siahaan CFA menambahkan, edukasi finansial fokus pada investasi pasar modal dan berjangka dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Tujuannya memberikan pengetahuan lebih medalam tentang investasi.
"Peserta tidak hanya diberikan pengetahuan bagaimana mencari gain (untung), tapi juga manajemen risiko. Apa yang dilakukan ketika investasi untung, dan sebaliknya bagaimana kalau rugi," kata Hendrikus yang mewakili HST Capital Hedge Fund ini.
Adapun aset yang dimasukkan dalam pelatihan adalah forex, saham, indeks, obligasi, emas, criptocurrency hingga komoditas.
"Bentuknya webinar, konsultasi private dan kelas rutin. Materi yang disajikan lebih sederhana dan mudah dimengerti masyarakat," kata Hendrikus.
Direktur Utama PT Global Kapital Investama, Ali Jaya mengatakan, banyak investor ritel yang masuk 'jurang' ketika pertama kali berinvestasi di pasar modal atau bursa berjangka. Penyebabnya adalah tidak adanya pelatihan yang berkelanjutan.
"Untuk itu diperlukan edukasi yang komprehensif, ini selaras dengan kampanye pemerintah yang mengajak masyarakat menabung saham," kata dia.
Head of Operation Prime Academy Indonesia, Wayne Ramschie mengatakan untuk menggenjot literasi keuangan kepada masyarakat, pihaknya melakukan edukasi ke sejumlah kota di Indonesia dengan target 100.000 orang dalam 2-3 tahun ke depan. Dia berharap nantinya mereka bisa menjadi calon investor di pasar modal maupun bursa berjangka.
"Prime Academy memulai roadshow edukasi ke kota besar di Indonesia untuk memberikan pendidikan investasi berjangka," kata Wayne dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Dia menjelaskan, roadshow sudah dilakukan di sejumlah kota seperti Pekanbaru, Surabaya dan Jakarta. Ke depan, tim Prime Academy Indonesia akan menyasar sejumlah kota lainnya seperti Makassar, Gorontalo hingga ke Aceh.
"Program edukasi dan pelatihan investasi keuangan ini sudah kita soft launching sejak tiga bulan lalu, dan animo masyarakat untuk mendaftar sudah cukup banyak," tambahnya.
Melalui kegiatan edukasi tersebut, Prime Academy Indonesia menargetkan bisa mengedukasi 100.000 orang dalam 2-3 tahun ke depan, dari saat ini sekitar 2.000 orang yang sudah mengikuti pelatihan. Dari target 100.000 orang itu, sekitar 1% merupakan investor institusi seperti korporasi.
"Dari 2.000 orang yang mengikuti pelatihan, sekitar 80% telah menjadi investor pemula di pasar modal dan bursa berjangka," jelasnya.
Menurut Wayne, segmen masyarakat yang dibidik dalam program edukasi ini, mulai dari kalangan milenial, mahasiswa, kelas menengah bawah hingga investor institusi yang terkategori advance atau profesional.
VVIP Mentor Prime Academy Indonesia, Hendrikus Siahaan CFA menambahkan, edukasi finansial fokus pada investasi pasar modal dan berjangka dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Tujuannya memberikan pengetahuan lebih medalam tentang investasi.
"Peserta tidak hanya diberikan pengetahuan bagaimana mencari gain (untung), tapi juga manajemen risiko. Apa yang dilakukan ketika investasi untung, dan sebaliknya bagaimana kalau rugi," kata Hendrikus yang mewakili HST Capital Hedge Fund ini.
Adapun aset yang dimasukkan dalam pelatihan adalah forex, saham, indeks, obligasi, emas, criptocurrency hingga komoditas.
"Bentuknya webinar, konsultasi private dan kelas rutin. Materi yang disajikan lebih sederhana dan mudah dimengerti masyarakat," kata Hendrikus.
Direktur Utama PT Global Kapital Investama, Ali Jaya mengatakan, banyak investor ritel yang masuk 'jurang' ketika pertama kali berinvestasi di pasar modal atau bursa berjangka. Penyebabnya adalah tidak adanya pelatihan yang berkelanjutan.
"Untuk itu diperlukan edukasi yang komprehensif, ini selaras dengan kampanye pemerintah yang mengajak masyarakat menabung saham," kata dia.
(ven)