Kampanye Baja Lapis, BlueScope Indonesia Sambangi Kampus-Kampus
A
A
A
BANDUNG - Pemanfaatan material baja lapis pada bangunan sudah sangat beragam. Namun perkembangan itu belum disadari oleh masyarakat, bahkan para insinyur atau arsitek bangunan.
Untuk lebih membumikan beragam manfaat baja lapis, PT NS BlueScope Indonesia menyambangi sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya di Universitas Parahyangan Bandung.
Di kampus tersebut, perusahaan mengadakan coaching clinic bagi mahasiswa program S2 Arsitektur. Di hadapan sekitar 50 mahasiswa, perusahaan pionir material baja lapis di Indonesia tersebut memberikan pengetahuan seputar penggunaan dan pengaplikasian material baja lapis pada berbagai bangunan.
Hal ini menjadi bagian dari kampanye perusahaan dalam menyosialisasikan penggunaan material baja lapis di Indonesia. "Edukasi ini penting mengingat semakin berkembangnya penggunaan material baja lapis pada berbagai bangunan di dunia," kata Asep Rohaendy, Technical Marketing Manager PT NS BlueScope Indonesia, dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
Lebih lanjut dikatakan, melalui coaching clinic ini, pihaknya berharap mahasiswa memiliki bekal pengetahuan yang cukup terkait tren yang diyakini bakal semakin meluas ini.
Bertempat di kampus Pasca-Sarjana Universitas Parahyangan di Jalan Merdeka kota Bandung, pihaknya juga menghadirkan Tan Tik Lam yang merupakan salah satu arsitek kenamaan Indonesia sebagai pembawa materi kegiatan. Pada kesempatan tersebut Tan Tik Lam berbagi ilmu sekaligus pengalaman terkait terapan material baja lapis pada berbagai bangunan.
Masih terkait penyelenggaraan coaching clinic ini, Asep Rohaendy menyatakan, hal ini merupakan bagian dari kampanye besar perusahaan di tahun ini dalam memperluas penggunaan material baja lapis di Indonesia. Mengambil tajuk COLORBOND® Events "Transform The Flair of Arts Into The World Masterpiece", kampanye itu lahir dari masih kuatnya persepsi di antara para pelaku industri yang memandang baja sebagai material kaku yang lebih mengedepankan kekuatan daripada unsur estetik.
Keberadaan persepsi inilah yang menurutnya menjadi halangan bagi pelaku industri dalam mengikuti perkembangan tren arsitektur global. Di tataran global, para arsitektur dunia semakin mengadopsi material baja lapis pada berbagai bangunan.
Kata COLORBOND® sendiri merujuk pada material baja lapis unggulan BlueScope Indonesia. Tak hanya mengandalkan kekuatan, material baja lapis COLORBOND® memiliki fleksibilitas tinggi yang membuatnya mudah diaplikasikan mengikuti berbagai rancang bangun. "Disinilah posisi COLORBOND® menjadi penting melengkapi kampanye besar ini. Sebuah material baja lapis yang mampu mewujudkan visi pihak terkait dalam berkreasi mencipta mahakarya seni kelas dunia tanpa harus berkompromi dengan kualitas," ujar Asep Rohaendy.
Menurut dia, BlueScope Indonesia telah merancang penyelenggaraan kegiatan sejenis yang bakal berjalan simultan sepanjang bulan Oktober hingga November di berbagai kampus pada empat kota besar di Indonesia. Termasuk di dalamnya Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya, Universitas Gunadarma di Jakarta, Universitas Indonesia di Jakarta serta Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.
Harapannya, rangkaian coaching clinic akan menularkan pengetahuan di antara para pelaku arsitektur di masa mendatang terkait pengaplikasian material baja lapis pada berbagai bangunan di Tanah Air.
"Perhatian pada bakat-bakat muda ini sama artinya berinvestasi pada munculnya berbagai mahakarya arsitektur kelas dunia di Indonesia ke depannya," pungkas Asep Rohaendy.
Untuk lebih membumikan beragam manfaat baja lapis, PT NS BlueScope Indonesia menyambangi sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya di Universitas Parahyangan Bandung.
Di kampus tersebut, perusahaan mengadakan coaching clinic bagi mahasiswa program S2 Arsitektur. Di hadapan sekitar 50 mahasiswa, perusahaan pionir material baja lapis di Indonesia tersebut memberikan pengetahuan seputar penggunaan dan pengaplikasian material baja lapis pada berbagai bangunan.
Hal ini menjadi bagian dari kampanye perusahaan dalam menyosialisasikan penggunaan material baja lapis di Indonesia. "Edukasi ini penting mengingat semakin berkembangnya penggunaan material baja lapis pada berbagai bangunan di dunia," kata Asep Rohaendy, Technical Marketing Manager PT NS BlueScope Indonesia, dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
Lebih lanjut dikatakan, melalui coaching clinic ini, pihaknya berharap mahasiswa memiliki bekal pengetahuan yang cukup terkait tren yang diyakini bakal semakin meluas ini.
Bertempat di kampus Pasca-Sarjana Universitas Parahyangan di Jalan Merdeka kota Bandung, pihaknya juga menghadirkan Tan Tik Lam yang merupakan salah satu arsitek kenamaan Indonesia sebagai pembawa materi kegiatan. Pada kesempatan tersebut Tan Tik Lam berbagi ilmu sekaligus pengalaman terkait terapan material baja lapis pada berbagai bangunan.
Masih terkait penyelenggaraan coaching clinic ini, Asep Rohaendy menyatakan, hal ini merupakan bagian dari kampanye besar perusahaan di tahun ini dalam memperluas penggunaan material baja lapis di Indonesia. Mengambil tajuk COLORBOND® Events "Transform The Flair of Arts Into The World Masterpiece", kampanye itu lahir dari masih kuatnya persepsi di antara para pelaku industri yang memandang baja sebagai material kaku yang lebih mengedepankan kekuatan daripada unsur estetik.
Keberadaan persepsi inilah yang menurutnya menjadi halangan bagi pelaku industri dalam mengikuti perkembangan tren arsitektur global. Di tataran global, para arsitektur dunia semakin mengadopsi material baja lapis pada berbagai bangunan.
Kata COLORBOND® sendiri merujuk pada material baja lapis unggulan BlueScope Indonesia. Tak hanya mengandalkan kekuatan, material baja lapis COLORBOND® memiliki fleksibilitas tinggi yang membuatnya mudah diaplikasikan mengikuti berbagai rancang bangun. "Disinilah posisi COLORBOND® menjadi penting melengkapi kampanye besar ini. Sebuah material baja lapis yang mampu mewujudkan visi pihak terkait dalam berkreasi mencipta mahakarya seni kelas dunia tanpa harus berkompromi dengan kualitas," ujar Asep Rohaendy.
Menurut dia, BlueScope Indonesia telah merancang penyelenggaraan kegiatan sejenis yang bakal berjalan simultan sepanjang bulan Oktober hingga November di berbagai kampus pada empat kota besar di Indonesia. Termasuk di dalamnya Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya, Universitas Gunadarma di Jakarta, Universitas Indonesia di Jakarta serta Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.
Harapannya, rangkaian coaching clinic akan menularkan pengetahuan di antara para pelaku arsitektur di masa mendatang terkait pengaplikasian material baja lapis pada berbagai bangunan di Tanah Air.
"Perhatian pada bakat-bakat muda ini sama artinya berinvestasi pada munculnya berbagai mahakarya arsitektur kelas dunia di Indonesia ke depannya," pungkas Asep Rohaendy.
(fjo)