Indonesia Islamic Business Forum Galang Dana Bagi Korban Gempa Palu
A
A
A
YOGYAKARTA - Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) berkomitmen untuk mengumpulkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya serta meyalurkan tepat sasaran melalui relawan IIBF yang telah dikirim. Tercatat, target perolehan dana yang akan dikumpulkan, yaitu sesuai usia Silatnas yaitu angka sembilan. Sehingga dana target adalah Rp 99 juta rupiah.
Pada kesempatan Pra-closing Silatnas (silaturahmi nasional) ke-9 di Jogjakarta pada 30 September 2018, IIBF menggalang dana bagi korban gempa bumi sebesar 7.4 SR dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dimulai dari Presiden IIBF Heppy Trenggono dengan mendonasikan Rp9 juta.
Kemudian disusul perwakilan IIBF daerah, ada yang mendonasi Rp 1 juta, Rp 3 juta, Rp 10 juta, dan banyak lainya. Termasuk IIBF Cilacap dengan menyumbangkan Rp 5 juta. Menariknya, di tengah pengumpulan dana, Presiden IIBF melepas jas yang telah ia kenakan dalam berbagai acara dan dimanapun berada, baik dalam maupun luar negeri. Jas dilepas dan diikhlaskan untuk dilelang serta disumbangkan kepada korban bencana alam di Palu.
Lelang jas itu dibuka dengan angka Rp9 juta. Lalu ditawar Rp10 juta, Rp 14 juta, Rp20 juta, hingga Rp21 juta. Akhirnya, muncul dramatis, dua orang yang siap membeli dengan angka Rp29 juta. Namun, tiba-tiba salah seorang kader IIBF Makasar, Araz, satu diantara dua orang yang siap membeli jas seharga Rp29 juta tersebut maju kedepan dan meminta pengeras suara kepada pembawa acara.
"Saya bangga dan terhormat jika saya yang bisa mendapat jas Pak Heppy Trenggono. Tapi demi persaudaraan dan penghormatan kepada senior, serta kita tahu bahwa lelang ini untuk amal yang kepada saudara kita di Palu, dengan tidak mengurangi keinginan saya untuk membantu korban bencana, hari ini, saya dan Ustaz Arif Abu Syamil akan berangkat langsung ke lokasi (bencana), maka saya ikhlaskan jas Pak Heppy untuk bapak ini,” kata Araz.
Sosok yang dimaksud adalah Sutrisno, kader IIBF dari Bojonegoro. Ketika Heppy diminta pembawa acara untuk menjadi penengah, melihat kadernya yang begitu antusias mau berkorban untuk sesamanya itu, ternyata tak bisa berbicara apa-apa.
Matanya berkaca-kaca dan dan terbata-bata seraya menyatakan, "Saya tak bisa berkata-kata lagi. Apa yang bisa saya katakan melihat antusiasme mereka. Saya hanya neyakini bahwa Allah tidak diam menyaksikan hamba-hambanya berbuat baik,” kata Heppy.
Semua ikut menangis menyaksikan. Lalu, pembawa acara mempersilahkan Sutrisno maju dan menerima jas Heppy. Rupanya, ia tak langsung menerima jas itu. Sutrisno mengambil pengeras suara. "Sebelum saya terima, saya tawarkan ke ibu tadi. Jika ibu membeli diatas Rp29 juta enggak apa-apa, jas Pak Heppy biar beliau yang memiliki," katanya.
Ternyata sang ibu geleng kepala dan tersenyum tanda ikhlas jas Heppy dimiliki Sutrisno. Lelang sekitar 15 menit berakhir. Heppy, Sutrisno dan Araz, dipanggil naik panggung untuk mendampingi Sutrisno yang akan menerima jas dari Heppy.
Heppy yang akan mengumumkan sendiri berapa jumlah donasi. Apakah target donasi Rp99 juta tercapai? Sebelum mengumumkan, Heppy menyampaikan bahwa bencana ini bukan bencana di Lombok dan Palu saja namun bencana semua. “Untuk itu, kita introspeksi diri. Kalau kita hanya menganggap bahwa bencana ini akibat dari pergeseran tektonik lempeng, kita telah berspekulasi yang besar sama Allah SWT. Ini bukan hanya sekadar pergeseran lempengan, namun ini terkait aqidah dan keimanan kita pada Alloh. Untuk itu ayo kita bersama-sama menyadari hal itu,” kata Heppy.
Pra-penutupan Silatnas ke-9 akhirnya, tercatat jumlah donasi diumumkan Rp242 juta. Hal ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp99 juta rupiah. Jika ingin berdonasi untuk bencana di Palu, bisa ke nomor rekening IIBF PayFoward 0714663945 BNI Syariah a/n Ahmat Yuli Susanto.
Pada kesempatan Pra-closing Silatnas (silaturahmi nasional) ke-9 di Jogjakarta pada 30 September 2018, IIBF menggalang dana bagi korban gempa bumi sebesar 7.4 SR dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dimulai dari Presiden IIBF Heppy Trenggono dengan mendonasikan Rp9 juta.
Kemudian disusul perwakilan IIBF daerah, ada yang mendonasi Rp 1 juta, Rp 3 juta, Rp 10 juta, dan banyak lainya. Termasuk IIBF Cilacap dengan menyumbangkan Rp 5 juta. Menariknya, di tengah pengumpulan dana, Presiden IIBF melepas jas yang telah ia kenakan dalam berbagai acara dan dimanapun berada, baik dalam maupun luar negeri. Jas dilepas dan diikhlaskan untuk dilelang serta disumbangkan kepada korban bencana alam di Palu.
Lelang jas itu dibuka dengan angka Rp9 juta. Lalu ditawar Rp10 juta, Rp 14 juta, Rp20 juta, hingga Rp21 juta. Akhirnya, muncul dramatis, dua orang yang siap membeli dengan angka Rp29 juta. Namun, tiba-tiba salah seorang kader IIBF Makasar, Araz, satu diantara dua orang yang siap membeli jas seharga Rp29 juta tersebut maju kedepan dan meminta pengeras suara kepada pembawa acara.
"Saya bangga dan terhormat jika saya yang bisa mendapat jas Pak Heppy Trenggono. Tapi demi persaudaraan dan penghormatan kepada senior, serta kita tahu bahwa lelang ini untuk amal yang kepada saudara kita di Palu, dengan tidak mengurangi keinginan saya untuk membantu korban bencana, hari ini, saya dan Ustaz Arif Abu Syamil akan berangkat langsung ke lokasi (bencana), maka saya ikhlaskan jas Pak Heppy untuk bapak ini,” kata Araz.
Sosok yang dimaksud adalah Sutrisno, kader IIBF dari Bojonegoro. Ketika Heppy diminta pembawa acara untuk menjadi penengah, melihat kadernya yang begitu antusias mau berkorban untuk sesamanya itu, ternyata tak bisa berbicara apa-apa.
Matanya berkaca-kaca dan dan terbata-bata seraya menyatakan, "Saya tak bisa berkata-kata lagi. Apa yang bisa saya katakan melihat antusiasme mereka. Saya hanya neyakini bahwa Allah tidak diam menyaksikan hamba-hambanya berbuat baik,” kata Heppy.
Semua ikut menangis menyaksikan. Lalu, pembawa acara mempersilahkan Sutrisno maju dan menerima jas Heppy. Rupanya, ia tak langsung menerima jas itu. Sutrisno mengambil pengeras suara. "Sebelum saya terima, saya tawarkan ke ibu tadi. Jika ibu membeli diatas Rp29 juta enggak apa-apa, jas Pak Heppy biar beliau yang memiliki," katanya.
Ternyata sang ibu geleng kepala dan tersenyum tanda ikhlas jas Heppy dimiliki Sutrisno. Lelang sekitar 15 menit berakhir. Heppy, Sutrisno dan Araz, dipanggil naik panggung untuk mendampingi Sutrisno yang akan menerima jas dari Heppy.
Heppy yang akan mengumumkan sendiri berapa jumlah donasi. Apakah target donasi Rp99 juta tercapai? Sebelum mengumumkan, Heppy menyampaikan bahwa bencana ini bukan bencana di Lombok dan Palu saja namun bencana semua. “Untuk itu, kita introspeksi diri. Kalau kita hanya menganggap bahwa bencana ini akibat dari pergeseran tektonik lempeng, kita telah berspekulasi yang besar sama Allah SWT. Ini bukan hanya sekadar pergeseran lempengan, namun ini terkait aqidah dan keimanan kita pada Alloh. Untuk itu ayo kita bersama-sama menyadari hal itu,” kata Heppy.
Pra-penutupan Silatnas ke-9 akhirnya, tercatat jumlah donasi diumumkan Rp242 juta. Hal ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp99 juta rupiah. Jika ingin berdonasi untuk bencana di Palu, bisa ke nomor rekening IIBF PayFoward 0714663945 BNI Syariah a/n Ahmat Yuli Susanto.
(akr)