Bea Cukai Dorong Ekspor Langsung dari Gorontalo
A
A
A
GORONTALO - Bea Cukai Gorontalo selenggarakan acara peresmian ekspor langsung komoditas kayu olahan dengan tema “Mendorong Bangkitnya Ekspor Langsung dari Provinsi Gorontalo”, pada Sabtu (6/10) di Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara. Acara yang diharapkan dapat menjadi pelecut semangat dan tonggak bangkitnya ekspor langsung dari Gorontalo.
Hal ini merupakan hasil kerja tim optimalisasi ekspor Gorontalo, yang diinisiasi oleh Bea Cukai Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Kumperindag, Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, PELINDO IV Cabang Gorontalo, Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Perusahaan Jasa Pengangkut, Unit Pelayanan Pelabuhan Anggrek Gorontalo menginisiasi terbentuknya.
Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Bupati Gorontalo Utara, Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, perwakilan eksportir, dan juga seluruh stakeholder terkait, terlaksana ekspor langsung kayu olahan ke Taiwan. Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, Dede Hendra Jaya, mengungkapkan bahwa acara ini dapat terselenggara berkat adanya sinergi yang baik oleh tim optimalisasi ekspor Gorontalo.
“Tim ini secara berkesinambungan melakukan pertemuan-pertemuan untuk dapat mengatasi kendala-kendala ekspor langsung dari Gorontalo selama ini, mengingat sebenarnya banyak komoditas potensial dan fasilitas pelabuhan yang sudah mencukupi untuk melaksanakan ekspor," ujar Dede Hendra.
"Setelah dipetakan potensi ekspor dari Gorontalo, ternyata cukup banyak yang sudah melaksanakan ekspor namun melalui daerah lain yang memiliki infrastruktur lebih baik, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, sehingga tidak tercatat sebagai ekspor dari Gorontalo. Menurut data ekspor nasional, Provinsi Gorontalo baru menyumbang 0,03%,” sambungnya.
Dengan adanya ekspor perdana komoditas kayu olahan dengan menggunakan kemasan kontainer ekspor ini, diharapkan akan menjadi pelecut semangat meningkatnya volume ekspor langsung dari Gorontalo. Ekspor langsung dengan kontainer ekspor berdampak cukup signifikan jika dibandingkan dengan kontainer domestik terlebih dahulu.
Terutama bagi para eksportir, karena dapat menurunkan biaya pengangkutan dan menghemat waktu. Selain itu juga berdampak langsung terhadap perekonomian Gorontalo.
Hal ini merupakan hasil kerja tim optimalisasi ekspor Gorontalo, yang diinisiasi oleh Bea Cukai Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Kumperindag, Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, PELINDO IV Cabang Gorontalo, Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Perusahaan Jasa Pengangkut, Unit Pelayanan Pelabuhan Anggrek Gorontalo menginisiasi terbentuknya.
Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Bupati Gorontalo Utara, Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, perwakilan eksportir, dan juga seluruh stakeholder terkait, terlaksana ekspor langsung kayu olahan ke Taiwan. Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, Dede Hendra Jaya, mengungkapkan bahwa acara ini dapat terselenggara berkat adanya sinergi yang baik oleh tim optimalisasi ekspor Gorontalo.
“Tim ini secara berkesinambungan melakukan pertemuan-pertemuan untuk dapat mengatasi kendala-kendala ekspor langsung dari Gorontalo selama ini, mengingat sebenarnya banyak komoditas potensial dan fasilitas pelabuhan yang sudah mencukupi untuk melaksanakan ekspor," ujar Dede Hendra.
"Setelah dipetakan potensi ekspor dari Gorontalo, ternyata cukup banyak yang sudah melaksanakan ekspor namun melalui daerah lain yang memiliki infrastruktur lebih baik, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, sehingga tidak tercatat sebagai ekspor dari Gorontalo. Menurut data ekspor nasional, Provinsi Gorontalo baru menyumbang 0,03%,” sambungnya.
Dengan adanya ekspor perdana komoditas kayu olahan dengan menggunakan kemasan kontainer ekspor ini, diharapkan akan menjadi pelecut semangat meningkatnya volume ekspor langsung dari Gorontalo. Ekspor langsung dengan kontainer ekspor berdampak cukup signifikan jika dibandingkan dengan kontainer domestik terlebih dahulu.
Terutama bagi para eksportir, karena dapat menurunkan biaya pengangkutan dan menghemat waktu. Selain itu juga berdampak langsung terhadap perekonomian Gorontalo.
(akr)