Utang Luar Negeri RI Per Agustus Tumbuh Capai Rp5.407 Triliun

Senin, 15 Oktober 2018 - 19:19 WIB
Utang Luar Negeri RI...
Utang Luar Negeri RI Per Agustus Tumbuh Capai Rp5.407 Triliun
A A A
JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh stabil pada akhir Agustus 2018 yang tercatat sebesar USD360,7 miliar atau setara dengan Rp5.407 triliun (kurs Rp14.993/USD). ULN tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD181,3 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar USD179,4 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, ULN Indonesia tumbuh 5,14% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 5,08%. "Pertumbuhan ULN Indonesia pada Agustus 2018 dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN swasta di tengah melambatnya pertumbuhan ULN pemerintah dan bank sentral," kata Agusman di Jakarta, Senin (15/10/2018).

Sementara itu, ULN pemerintah tumbuh melambat pada Agustus 2018. Posisi ULN pemerintah pada akhir Agustus 2018 tercatat USD178,1 miliar atau tumbuh 4,07% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 4,12% (yoy).

Secara bulanan, posisi ULN pemerintah tercatat meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya karena adanya net penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta net pembelian Surat Berharga Negara (SBN) domestik oleh investor asing.

Menurut dia, penarikan pinjaman antara lain berasal dari Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung program yang dijalankan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan.

Di sisi lain, pada bulan laporan pemerintah telah melunasi satu seri SBN dalam denominasi Yen Jepang yang jatuh tempo pada 13 Agustus 2018. "Pemerintah senantiasa memastikan semua kewajiban ULN yang jatuh tempo dapat dibayarkan secara tepat waktu dan menjamin tidak terjadi gagal bayar," papar dia.

Adapun ULN swasta pada Agustus 2018 mengalami peningkatan. Posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2018 tercatat USD179,4 miliar atau tumbuh 6,70% (yoy), meningkat dari periode sebelumnya (6,49% yoy).

Sedangkan ULN swasta tersebut terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. "Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,5%, relatif stabil dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya," imbuhnya.

Perkembangan ULN Indonesia tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%.

Dia menuturkan, rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers. Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada periode laporan tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,8% dari total ULN.

Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0982 seconds (0.1#10.140)