IHSG Menyusut 39,910 Poin di Awal Sesi, Bursa China Kembali Bangkit
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan di perdagangan, Jumat (19/10/2018) menyusut pada sesi pagi untuk mengiringi kebangkitan bursa saham China. Dalam sesi pembukaan, IHSG tercatat di posisi 5.805,33 dengan penurunan 39,910 poin atau setara 0,683%.
Sebelumnya pada perdagangan, Kamis kemarin terpantau bursa saham Tanah Air tergelincir ke zona merah untuk mengiringi kejatuhan bursa utama Asia. Tercatat pada sesi sore, IHSG ditutup pada level 5.845,24 usai kehilangan 23,38 poin atau 0,40%.
Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 1,68% jadi Rp43.850 per unit. Adapun harga saham BBCA turun 0,74% ke Rp23.425, BMRI turun 0,77% jadi Rp6.450, BBRI turun 0,97% ke Rp3.060, dan HMSP turun 0,78% jadi Rp3.810 per saham.
Di sisi lain, pasar saham China bangkit kembali meskipun angka PSD atau pertumbuhan ekonomi meleset dari perkiraan. Secara lebih luas bursa saham Asia bergerak variasi atau mixed dalam sesi pagi perdagangan Jumat ketika ekonomi China tumbuh pada kuartal ketiga 2018 di bawah ekspektasi.
Setelah mengalami kejatuhan, pasar saham China pagi ini kembali pulih pasca rilis data PDB. Pada daratan China, komposit Shanghai tercatat meningkat 0,47% dan komposit Shenzhen mencetak kenaikan sebesar 0,56%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong justru berbanding terbalik usai menyusut 0,18%. Aksi jual di pasar saham China telah terjadi sepanjang sesi sebelumnya pada perdagangan, Kamis dengan komposit Shanghai menuju titik terendah sejak November 2014 pada Kamis pagi, lalu.
Selanjutnya indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix turun sekitar 1,1% diikuti tren negatif bursa saham Kospi di Korea Selatan yang lebih rendah sebesar 0,2%. Sementara bursa patokan Australia ASX 200 melihat pemulihan parsial tetapi tetap lebih rendah dengan kehilangan tipis 0,28% dalam perdagangan pagi, karena sebagian besar sektor cenderung tertekan.
Sebelumnya pada perdagangan, Kamis kemarin terpantau bursa saham Tanah Air tergelincir ke zona merah untuk mengiringi kejatuhan bursa utama Asia. Tercatat pada sesi sore, IHSG ditutup pada level 5.845,24 usai kehilangan 23,38 poin atau 0,40%.
Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 1,68% jadi Rp43.850 per unit. Adapun harga saham BBCA turun 0,74% ke Rp23.425, BMRI turun 0,77% jadi Rp6.450, BBRI turun 0,97% ke Rp3.060, dan HMSP turun 0,78% jadi Rp3.810 per saham.
Di sisi lain, pasar saham China bangkit kembali meskipun angka PSD atau pertumbuhan ekonomi meleset dari perkiraan. Secara lebih luas bursa saham Asia bergerak variasi atau mixed dalam sesi pagi perdagangan Jumat ketika ekonomi China tumbuh pada kuartal ketiga 2018 di bawah ekspektasi.
Setelah mengalami kejatuhan, pasar saham China pagi ini kembali pulih pasca rilis data PDB. Pada daratan China, komposit Shanghai tercatat meningkat 0,47% dan komposit Shenzhen mencetak kenaikan sebesar 0,56%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong justru berbanding terbalik usai menyusut 0,18%. Aksi jual di pasar saham China telah terjadi sepanjang sesi sebelumnya pada perdagangan, Kamis dengan komposit Shanghai menuju titik terendah sejak November 2014 pada Kamis pagi, lalu.
Selanjutnya indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix turun sekitar 1,1% diikuti tren negatif bursa saham Kospi di Korea Selatan yang lebih rendah sebesar 0,2%. Sementara bursa patokan Australia ASX 200 melihat pemulihan parsial tetapi tetap lebih rendah dengan kehilangan tipis 0,28% dalam perdagangan pagi, karena sebagian besar sektor cenderung tertekan.
(akr)