Bulog Minta Masyarakat Tidak Khawatir Soal Stok Beras
Bulog Minta Masyarakat Tidak Khawatir Soal Stok Beras
A
A
A
BANDUNG - Masyarakat diminta tidak mengkhawatirkan ketersediaan stok beras di Jawa Barat. Bulog memastikan, ketersediaan beras di kawasan ini mencukupi bahkan hingga delapan bulan ke depan.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Achmad Ma'mun mengatakan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyerapan di beberapa daerah mengalami kekeringan. Jumlahnya cukup membantu ketersediaan beras Jabar.
"Soal ketersediaan, masyarakat Jabar tidak perlu khawatir. Beras di Jabar aman. Insyaallah mencukupi kebutuhan hingga 8 bulan lebih. Volumenya 242.000 ton," jelasnya di Bandung, Minggu (21/10/2018).
Secara total, Achmad Ma'mun menyebutkan, hingga 18 Oktober 2018, volume stok beras di wilayah kerjanya mencapai 242.000 ton. Wilayah Cirebon menjadi titik tertinggi ketersediaan beras. Volumenya sekitar 76.000 ton.
Tertinggi berikutnya, sambung Achmad Ma'mun, yaitu wilayah Karawang sebanyak 54.700 ton. Selanjutnya, tambah dia, wilayah Indramayu, yakni sebesar 46.400 ton.
Bandung, yaitu 27.500 ton. Lalu, ucapnya, Ciamis sebanyak 22.100 ton. Sedangkan dua wilayah lainnya, Cianjur dan Subang, masing-masing sebanyak 6.400 serta 8.300 ton.
Menurutnya, penyerapan dan pengadaan beras merupakan salah satu upaya stabilisasi pangan termasuk harga. Dia berpendapat, apabila beras tersedia, hal itu membuat harga jual komoditas tersebut terjaga.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Achmad Ma'mun mengatakan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyerapan di beberapa daerah mengalami kekeringan. Jumlahnya cukup membantu ketersediaan beras Jabar.
"Soal ketersediaan, masyarakat Jabar tidak perlu khawatir. Beras di Jabar aman. Insyaallah mencukupi kebutuhan hingga 8 bulan lebih. Volumenya 242.000 ton," jelasnya di Bandung, Minggu (21/10/2018).
Secara total, Achmad Ma'mun menyebutkan, hingga 18 Oktober 2018, volume stok beras di wilayah kerjanya mencapai 242.000 ton. Wilayah Cirebon menjadi titik tertinggi ketersediaan beras. Volumenya sekitar 76.000 ton.
Tertinggi berikutnya, sambung Achmad Ma'mun, yaitu wilayah Karawang sebanyak 54.700 ton. Selanjutnya, tambah dia, wilayah Indramayu, yakni sebesar 46.400 ton.
Bandung, yaitu 27.500 ton. Lalu, ucapnya, Ciamis sebanyak 22.100 ton. Sedangkan dua wilayah lainnya, Cianjur dan Subang, masing-masing sebanyak 6.400 serta 8.300 ton.
Menurutnya, penyerapan dan pengadaan beras merupakan salah satu upaya stabilisasi pangan termasuk harga. Dia berpendapat, apabila beras tersedia, hal itu membuat harga jual komoditas tersebut terjaga.
(fjo)
Explore More