Dolar AS Terpukul Wall Street, Rupiah Menguat ke Rp15.184
A
A
A
JAKARTA - Setelah sepekan belakangan melemah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat di pasar spot pada Rabu (24/10/2018). Mata uang Garuda di indeks Bloomberg terpantau terapresiasi 7 poin alias 0,05% ke level Rp15.184 per USD, berbanding penutupan Selasa di Rp15.191.
Rupiah yang berotot pada pagi ini juga terpantau di data Yahoo Finance, dengan bertambah 5 poin atau 0,03% ke level Rp15.180 per USD, melawan penutupan Selasa di level Rp15.185 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu ini di Rp15.193 per USD, terapresiasi 15 poin dari level Rp15.208 per USD pada Selasa kemarin.
Penguatan rupiah dari dalam negeri karena investor masih mencermati keputusan dari rapat kebijakan Bank Indonesia (BI) pada Selasa kemarin, yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Sedangkan dari faktor eksternal, penguatan rupiah karena dolar AS terhempas oleh melemahnya pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street. Melansir dari Reuters, Rabu (24/10), curamnya ekuitas AS cenderung melemahkan daya tarik dolar AS karena hal ini terkait kinerja pendapatan perusahaan AS yang rendah, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama goyah di perdagangan Asia dengan turun ke level 95,94. Sehingga yen Jepang stabil di 112,43, setelah naik 0,32% di sesi sebelumnya.
Euro juga stabil pada level USD1,1472, meskipun masih ada sentimen soal perselisihan anggaran Italia dengan Uni Eropa. Franc Swiss sebagai mata uang safe haven lainnya diperdagangkan datar di 0,9952 per USD. Namun poundsterling Inggris turun 0,05% ke level USD1,2983 karena masih adanya kekhawatiran kesepakatan Brexit.
Rupiah yang berotot pada pagi ini juga terpantau di data Yahoo Finance, dengan bertambah 5 poin atau 0,03% ke level Rp15.180 per USD, melawan penutupan Selasa di level Rp15.185 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu ini di Rp15.193 per USD, terapresiasi 15 poin dari level Rp15.208 per USD pada Selasa kemarin.
Penguatan rupiah dari dalam negeri karena investor masih mencermati keputusan dari rapat kebijakan Bank Indonesia (BI) pada Selasa kemarin, yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Sedangkan dari faktor eksternal, penguatan rupiah karena dolar AS terhempas oleh melemahnya pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street. Melansir dari Reuters, Rabu (24/10), curamnya ekuitas AS cenderung melemahkan daya tarik dolar AS karena hal ini terkait kinerja pendapatan perusahaan AS yang rendah, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama goyah di perdagangan Asia dengan turun ke level 95,94. Sehingga yen Jepang stabil di 112,43, setelah naik 0,32% di sesi sebelumnya.
Euro juga stabil pada level USD1,1472, meskipun masih ada sentimen soal perselisihan anggaran Italia dengan Uni Eropa. Franc Swiss sebagai mata uang safe haven lainnya diperdagangkan datar di 0,9952 per USD. Namun poundsterling Inggris turun 0,05% ke level USD1,2983 karena masih adanya kekhawatiran kesepakatan Brexit.
(ven)