RI dan Jerman Libatkan Industri di Program Pendidikan Kejuruan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier) tentang Implementasi Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan di Indonesia.
“Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini merupakan bagian dari Kerjasama Teknik Bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Sequa (organisasi pengembangan Jerman, red.),” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Jakarta, Selasa (24/10/2018).
Dasar dari program ini, lanjut Rudy, adalah persetujuan dari Kementerian Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) nomor PN 2018.1001.9 yang sudah disetujui sejaka 30 November 2017. "Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini juga tertera dalam Protokol Negosiasi Kerja Sama Pembangunan antara Indonesia dan Jerman tertanggal 17-18 Juli 2017," katanya
Program Kemitraan Tahun 2018 hingga 2021 ini, kata Rudy, menggandeng sisi industri yang selama ini kurang dilibatkan dalam pendidikan kejuruan dan mengembangkan struktur yang menyeluruh untuk organisasi-organisasi mitra di Indonesia, yang dijadikan sebagai contoh sukses untuk multiplikasi.
"Kemudian, organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan dunia industri di Indonesia juga diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan. Karena itu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang secara konsisten digunakan," tegasnya.
“Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini merupakan bagian dari Kerjasama Teknik Bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Sequa (organisasi pengembangan Jerman, red.),” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Jakarta, Selasa (24/10/2018).
Dasar dari program ini, lanjut Rudy, adalah persetujuan dari Kementerian Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) nomor PN 2018.1001.9 yang sudah disetujui sejaka 30 November 2017. "Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini juga tertera dalam Protokol Negosiasi Kerja Sama Pembangunan antara Indonesia dan Jerman tertanggal 17-18 Juli 2017," katanya
Program Kemitraan Tahun 2018 hingga 2021 ini, kata Rudy, menggandeng sisi industri yang selama ini kurang dilibatkan dalam pendidikan kejuruan dan mengembangkan struktur yang menyeluruh untuk organisasi-organisasi mitra di Indonesia, yang dijadikan sebagai contoh sukses untuk multiplikasi.
"Kemudian, organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan dunia industri di Indonesia juga diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan. Karena itu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang secara konsisten digunakan," tegasnya.
(akr)