Penyaluran Kredit Bank Danamon Tumbuh 6% Hingga Kuartal III/2018
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) sampai dengan kuartal ketiga tahun 2018, total portofolio kredit dan Trade Finance tumbuh 6% menjadi Rp134,3 triliun, dibandingkan Rp126,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Kredit di segmen Perbankan UKM tumbuh 11% menjadi Rp30,5 triliun, sementara kredit KPR tumbuh 35% menjadi Rp7,3 triliun.
Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany mengatakan, dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 12% secara setahunan menjadi Rp49,7 triliun pada akhir bulan September 2018. Pertumbuhan double digit ini didorong oleh pembiayaan baru yang tumbuh 14,8% untuk roda dua dan 22% untuk roda empat dari tahun sebelumnya.
"Hal ini kontras dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2017, dimana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 16% dan roda empat stagnan," kata Michellina di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan Trade Finance tumbuh 10% menjadi Rp131,1 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Adapun laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon di sembilan bulan pertama tahun 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun.
Direktur Utama Bank Danamon, Sng Seow Wah menambahkan, pertumbuhan Giro dan tabungan (CASA atau dana murah) juga naik 3% menjadi Rp 49,1 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 49,1% dari 47,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.
Dia memaparkan, Deposito tercatat turun 3% menjadi Rp 50,9 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. "Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya," pungkasnya.
Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 22,3%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 23,1%.
Sementara pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) sebesar Rp935 miliar atau tumbuh sebesar 13% secara setahunan. "Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 25% menjadi Rp447 miliar," katanya.
Sedangkan fee income Bancassurance tumbuh 11% menjadi Rp266 miliar. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans atau NPL) Bank Danamon mengalami penurunan menjadi 3,0% di kuartal ketiga tahun 2018 dibandingkan 3,3% setahun sebelumnya. Sedangkan rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) stabil pada tingkat 2,6% dan kredit yang direstrukturisasi terus menurun.
Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany mengatakan, dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 12% secara setahunan menjadi Rp49,7 triliun pada akhir bulan September 2018. Pertumbuhan double digit ini didorong oleh pembiayaan baru yang tumbuh 14,8% untuk roda dua dan 22% untuk roda empat dari tahun sebelumnya.
"Hal ini kontras dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2017, dimana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 16% dan roda empat stagnan," kata Michellina di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan Trade Finance tumbuh 10% menjadi Rp131,1 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Adapun laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon di sembilan bulan pertama tahun 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun.
Direktur Utama Bank Danamon, Sng Seow Wah menambahkan, pertumbuhan Giro dan tabungan (CASA atau dana murah) juga naik 3% menjadi Rp 49,1 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 49,1% dari 47,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.
Dia memaparkan, Deposito tercatat turun 3% menjadi Rp 50,9 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. "Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya," pungkasnya.
Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 22,3%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 23,1%.
Sementara pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) sebesar Rp935 miliar atau tumbuh sebesar 13% secara setahunan. "Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 25% menjadi Rp447 miliar," katanya.
Sedangkan fee income Bancassurance tumbuh 11% menjadi Rp266 miliar. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans atau NPL) Bank Danamon mengalami penurunan menjadi 3,0% di kuartal ketiga tahun 2018 dibandingkan 3,3% setahun sebelumnya. Sedangkan rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) stabil pada tingkat 2,6% dan kredit yang direstrukturisasi terus menurun.
(akr)