Dukung Produksi Jok Mobil Lewat Potensi SDA Halmahera

Kamis, 25 Oktober 2018 - 06:11 WIB
Dukung Produksi Jok...
Dukung Produksi Jok Mobil Lewat Potensi SDA Halmahera
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mengangkat potensi sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Salah satunya adalah mendorong pelaku IKM meningkatkan nilai tambah buah kelapa, dengan memanfaatkan sabut kelapa yang diolah untuk mendukung kebutuhan produksi jok mobil.

“Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat potensial dan tumbuh di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Halmahera Barat,” ujar Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta.

Kata Dia, Potensi produksi kelapa di Kab. Halmahera Barat cukup tinggi. Sebab, data BPS menunjukkan areal perkebungan kelapa di Kab. Halmahera Barat pada 2015 seluas 32.671 hektare dengan produksi buah kelapa sebanyak 35.259 Ton.

Menurut Gati, hampir seluruh bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, mulai dari akar di dalam tanah hingga daun dan buah yang ada di pucuk pohon. “Untuk itu, Kemenperin fokus melaksanakan program hilirisasi industri berbasis SDA untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal melalui diversifikasi produk,” tuturnya.

Di beberapa negara maju, sabut kelapa merupakan bahan baku pembuat jok mobil.Pengolahan serat ini dilakukan melalui tigatahap kegiatan, yaitu perendaman, pelunakan, dan penyeratan.Industri otomotif terkemuka di dunia, misalnya Mercedes Benz, memanfaatkan sabut kelapa untuk isijok mobilnya. Kelebihan sabut kelapa sebagai pengisi jok mobil,antara lainmempunyai daya lentur yang sangat baik, tahan lama, tidak berbau, dan mempunyai tingkat pencemaran yang sangat rendah (biodegradability).

”Apalagi, sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah sedang memprioritaskan pengembangan industri otomotif agar siap memasuki era revolusi industri keempat. Di samping itu, industri otomotif di Indonesia semakin tumbuh,” papar Gati.

Oleh karena itu, Kemenperin mendorong IKM dapat berperan menyokong daya saing industri otomotif nasional agar lebih kompetitif di kancah global. Hal ini dinilai dapat memperkuat struktur manufaktur dan menumbuhkan populasi industri.

”Program strategis yang kami lakukan untuk meningkatkan nilai tambah kelapa ini, selain mendorong produksi jok mobil, antara lain pelaksanaan bimbingan teknis produksi pembuatan virgin oil coconut, kerajinan, dan pemarut kelapa,” tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7425 seconds (0.1#10.140)