Wall Street Jatuh Karena Tersandung Kekhawatiran Suku Bunga
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street anjlok pada perdagangan Rabu waktu setempat, terutama imbas kinerja buruk saham-saham teknologi berkapitalisasi besar. Mereka merespons kekhawatiran kenaikan suku bunga yang memicu perlambatan pertumbuhan kredit.
Mengutip CNBC, Kamis (25/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 608,01 poin menjadi 24.583,42, menghapus semua kenaikannya disepanjang 2018. Indeks S&P 500 turun 3,1% menjadi 2.656,10, juga berbalik negatif untuk tahun ini. Nasdaq turun 4,4% menjadi 7.108,40 karena saham Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet semuanya diperdagangkan lebih rendah.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS imbas tekanan dari kenaikan suku bunga, setelah Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru jatuh ke level terendah dalam dua tahun. SPDR S&P Homebuilders ETF (XHB) melansir penjualan rumah baru turun 3,5%.
Hal ini membuat saham perbankan jatuh karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan untuk hipotek dan pinjaman (kredit) lainnya. SPDR S&P Bank ETF (KBE) turun 4,1%. Saham JP Morgan Chase dan Citigroup keduanya melemah lebih dari 1,5%. Saham Bank of America turun 3,1%.
"Sejak awal Februari hingga akhir September, saham AS mengalami tekanan, sementara saham di luar negeri sebagian besar juga tersandung. Dan bulan Oktober ini pasar AS menangis ditambah sentimen bearish di luar negeri," kata Ed Yardeni, presiden dan kepala strategi investasi di Yardeni Research.
Namun ia percaya pasar akan kembali bullish di tahun depan, dan harus dipicu oleh tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dikombinasikan dengan inflasi yang lemah.
Mengutip CNBC, Kamis (25/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 608,01 poin menjadi 24.583,42, menghapus semua kenaikannya disepanjang 2018. Indeks S&P 500 turun 3,1% menjadi 2.656,10, juga berbalik negatif untuk tahun ini. Nasdaq turun 4,4% menjadi 7.108,40 karena saham Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet semuanya diperdagangkan lebih rendah.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS imbas tekanan dari kenaikan suku bunga, setelah Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru jatuh ke level terendah dalam dua tahun. SPDR S&P Homebuilders ETF (XHB) melansir penjualan rumah baru turun 3,5%.
Hal ini membuat saham perbankan jatuh karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan untuk hipotek dan pinjaman (kredit) lainnya. SPDR S&P Bank ETF (KBE) turun 4,1%. Saham JP Morgan Chase dan Citigroup keduanya melemah lebih dari 1,5%. Saham Bank of America turun 3,1%.
"Sejak awal Februari hingga akhir September, saham AS mengalami tekanan, sementara saham di luar negeri sebagian besar juga tersandung. Dan bulan Oktober ini pasar AS menangis ditambah sentimen bearish di luar negeri," kata Ed Yardeni, presiden dan kepala strategi investasi di Yardeni Research.
Namun ia percaya pasar akan kembali bullish di tahun depan, dan harus dipicu oleh tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dikombinasikan dengan inflasi yang lemah.
(ven)