HT Tekankan Pentingnya Terobosan Baru di Bisnis Media
A
A
A
JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, bisnis media cetak sedang mengalami kelesuan. Sehingga, perlu ada terobosan dengan melakukan transformasi ke digital.
HT juga mengungkapkan, pemasukan dari iklan pun menurun seiring kelesuan tersebut. Jumlah penurunan disebutkan hingga menyentuh angka 50% secara global. "Kita tahu media cetak lagi turun, tergantikan online. Iklan 50% hilang di seluruh dunia, maka harus ada terobosan dan tidak bisa dihindari dari bisnis konvensional," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Iklan digital non konvensional di Indonesia, kata HT, sudah memiki porsi 16% dari total nilai iklan USD2 miliar. Dari USD2 miliar itu, 70% lari ke digital platform asing dan 30% didominasi lokal. "Ada SINDOnews ekspansi ke online, bantu korannya agar tidak sendirian. Bisa tandem tujuannya dengan koran, iklan bisa tandem, cross selling, konten bisa cross selling," katanya.
Menurut HT, harus disadari bahwa semua pelaku industri media melakukan ekspansi dari bisnis tradisional ke digital melalui online. Perusahaan dimintanya selalu masuk ke zona biru atau tidak mengalami kerugian. "Ini inisiatif mereka, fighting spirit tinggi, develop sendiri dan sistem konten strategi sendiri," pungkasnya.
HT juga mengungkapkan, pemasukan dari iklan pun menurun seiring kelesuan tersebut. Jumlah penurunan disebutkan hingga menyentuh angka 50% secara global. "Kita tahu media cetak lagi turun, tergantikan online. Iklan 50% hilang di seluruh dunia, maka harus ada terobosan dan tidak bisa dihindari dari bisnis konvensional," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Iklan digital non konvensional di Indonesia, kata HT, sudah memiki porsi 16% dari total nilai iklan USD2 miliar. Dari USD2 miliar itu, 70% lari ke digital platform asing dan 30% didominasi lokal. "Ada SINDOnews ekspansi ke online, bantu korannya agar tidak sendirian. Bisa tandem tujuannya dengan koran, iklan bisa tandem, cross selling, konten bisa cross selling," katanya.
Menurut HT, harus disadari bahwa semua pelaku industri media melakukan ekspansi dari bisnis tradisional ke digital melalui online. Perusahaan dimintanya selalu masuk ke zona biru atau tidak mengalami kerugian. "Ini inisiatif mereka, fighting spirit tinggi, develop sendiri dan sistem konten strategi sendiri," pungkasnya.
(akr)