Percepatan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Agresif dan Masif

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 05:26 WIB
Percepatan Konstruksi...
Percepatan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Agresif dan Masif
A A A
JAKARTA - Menjelang pergantian tahun menuju 2019, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menunjukkan tren yang semakin positif. Hal ini ditandai dengan telah selesainya akuisisi lahan 113 km atau 80% dari total jalur KCJB sepanjang 142,3 km yang menghubungkan empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung.

Selebihnya, sisa lahan sepanjang 29,3 km akan segera dibebaskan dan dioptimalkan bagi fasilitas umum dan sosial. Sejalan dengan itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang tergabung dalam HSRCC (High Speed Railway Contractors Consortium) atau Konsorsium Kontraktor Pembangunan KCJB juga telah menerima mandatori pekerjaan awal konstruksi dari PT KCIC selaku pemilik proyek untuk lahan sepanjang 83,3 km dari lahan yang sudah diakusisi.

Direktur Utama WIKA, Tumiyana mengatakan, bahwa kurang dari satu semester sejak bergulirnya drawdown (pencairan) awal dari CDB pada April lalu, percepatan pekerjaan konstruksi KCJB terus menunjukkan grafik yang meningkat.

"Hingga pekan ke-tiga Oktober ini, WIKA yang tergabung dalam HSRCC telah menggarap tidak kurang dari 74% lahan yang selesai diakuisisi,′′ ujar Direktur Utama WIKA Tumiyana di Jakarta, Kamis (25/10).

Lebih lanjut, Tumiyana menjelaskan bahwa dari tanah yang sudah diserahterimakan tersebut, HSRCC telah memetakan 216 titik lokasi pekerjaan konstruksi, dimana 34 di antaranya telah dimulai konstruksi. Konstruksi paling utama sudah dimulai pada titik-titik kritis (total 22 titik kritis), antara lain struktur, tunnel, jembatan, dan subgrade.

"Prioritas pertama, kami fokuskan kepada titik-titik kritis karena disinilah sejatinya lokasi pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi itu harus diselesaikan dengan kalkulasi terukur dan prudent," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)