KPPPA Gelar Diskusi Bersama Pengusaha Perempuan Papua Nugini

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 03:15 WIB
KPPPA Gelar Diskusi...
KPPPA Gelar Diskusi Bersama Pengusaha Perempuan Papua Nugini
A A A
TANGERANG SELATAN - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melalui Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, menerima kunjungan 54 pengusaha dan pelaku bisnis perempuan dari Papua Nugini, di Tangerang Selatan, Kamis (25/10). Kegiatan yang juga dihadiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini diisi dengan forum diskusi yang mengangkat tema Peran Perempuan Indonesia dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah.

Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha KPPPA Sri Prihantini Lestari Wijayanti, mengatakan, melalui forum diskusi ini, KPPPA dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) berbagi gagasan dan wawasan seputar peran perempuan Indonesia dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Partisipasi perempuan dalam pengembangan UKM di Indonesia diketahui cukup signifikan dalam menciptakan kemandiriannya dalam bidang ekonomi hingga berkontribusi dalam menggerakan roda perekonomian bangsa,” kata Sri.

Berdasarkan data BPS pada 2014, sebut Sri, sekitar 60% usaha kecil dan mikro di Indonesia digerakkan oleh perempuan. Data juga menunjukkan UKM terbukti mampu bertahan dari krisis moneter yang pernah menimpa Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Usaha mikro dan kecil pun mampu menyumbangkan sekitar 56,5% dari Produk Domestik Bruto; menyerap sekitar 66,7% tenaga kerja di sektor usaha mikro, dan kecil, yang sekitar 70% pelakunya adalah perempuan.

Seri mengungkapkan, banyak program yang telah dilakukan, di antaranya melalui pengembangan Industri Rumahan (IR). IR diharapkan dapat memberdayakan perempuan di bidang ekonomi untuk menyejahterakan kaum perempuan di bidang ekonomi tanpa harus mengganggu tugasnya di ranah domestik, seperti mengurus anak, mengurus rumah tangga dan lain-lain.

Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha KPPPA Sri Prihantini Lestari Wijayanti, mendorong dan membuka peluang usaha bagi perempuan Indonesia merupakan komitmen pemerintah. “Pemerintah berkomitmen dalam memajukan, mendorong, membuka peluang usaha bagi perempuan Indonesia. Untuk itu, pemerintah terus melakukan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi. Karena perempuan juga memiliki peran dalam pembangunan nasional," urai Sri.

Lebih lanjut, terang dia berbagai komitmen terkait pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi semestinya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Tentunya demi kemajuan kaum perempuan Indonesia dan demi terwujudnya kesetaraan gender yang hingga saat ini terus diperjuangkan. Ini sekaligus untuk meyakinkan bahwa Negara benar-benar ikut hadir dalam pembangunan perempuan Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal IWAPI Pusat, Rina Zoet mengatakan, Ikatan Wanita Pengusaha Perempuan Indonesia (IWAPI), sebagai organisasi yang berperan aktif dalam mendukung perempuan Indonesia agar mandiri dalam bidang ekonomi, terus memotivasi perempuan Indonesia. IWAPI senantiasa mendorong perempuan Indonesia agar menjadi pengusaha yang tangguh.

“IWAPI secara aktif memotivasi perempuan Indonesia agar mandiri secara ekonomi. Kami melakukan ini dengan melakukan pendampingan. Dengan begitu, para perempuan Indonesia mampu membantu ekonomi keluarga, serta berkontribusi menggerakan roda perekonomian bangsa,” kata dia.

Berbagai langkah strategis ini juga dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tiga tujuan strategis, program unggulan KPPPA yaitu Three Ends atau Tiga Akhiri. Salah satunya yaitu End Women’s Barriers to Economic Acces atau Akhiri Kesenjangan Akses Ekonomi bagi Perempuan. Selain itu, juga meningkatkan kapasitas perempuan pelaku usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi global seperti ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)