Empat Tahun Jokowi-JK, KEIN Sebut Pertanian Berkontribusi Positif
A
A
A
JAKARTA - Selama 4 tahun masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menganggap, sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia. Pemerintahan Jokowi-JK dinilai juga memberikan perhatian lebih ke sektor pertanian.
"Bahkan kinerja di sektor pertanian lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di Jakarta.
Sambung dia menjelaskan, kontribusi tersebut berdasarkan data yang terangkum dan dari kajian KEIN. Secara arti sempit, menurutnya sub sektor tanaman pangan terus mengalami peningkatan. Arif menyebutkan, periode 2011 sampai 2014, pertumbuhan sektor tanaman pangan rata-rata sekitar 1,48% per tahun. Kemudian tahun 2015 hingga semester 1-2018 rata-rata pertumbuhannya sekitar 2,20% per tahun.
"Tak kalah pentingnya, kebijakanr reforma agraria yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo juga merupakan dukungan komitmen kebijakan di sektor pertanian," ungkapnya.
Data lain yang dipaparkan olehnya yakni, misalnya di komoditas jagung yang bisa digenjot oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan). "Selama periode 2015 hingga 2017, tercatat Jagung mengalami pertumbuhan produksi rata-rata per tahun sebesar 13,98% sedangkan dalam rentang waktu 2012 sampai 2014, jagung hanya memiliki rata-rata pertumbuhan 2,68%," paparnya.
Arif menganggap,sebagai contoh dari capaian tersebut, tahun 2017 produksi jagung Indonesia mencapai 27,95 juta ton sehingga berhasil mengekspor sebanyak 47 ribu ton. Prestasi lainnya di sektor pertanian, berdasarkan kajian KEIN yakni mampu menembus pasar ekspor global saat kondisi pasar internasional sedang bergejolak.
Secara volume, ekspor komoditas pertanian periode 2015 hingga 2018 mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 10,4%. Sementara itu, pada 2011 sampai 2014 ekspor komoditas pertanian hanya tumbuh rata-rata sebesar 2,8% per tahunnya. "Sektor pertanian memiliki peranan penting. Selama periode 2015 sampai 2018 sektor pertanian menyumbang sekitar 13,40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," ujar Arif.
Lebih lanjut Ia menuturkan, kontribusi besar serta pertumbuhan yang positif dari semua sub sektor pertanian dapat mendongkrak lonjakan ekonomi. Selain itu ikut mempengaruhi capaian target ketahanan pangan yang menjadi prioritas kebijakan pemerintah.
"Bahkan kinerja di sektor pertanian lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di Jakarta.
Sambung dia menjelaskan, kontribusi tersebut berdasarkan data yang terangkum dan dari kajian KEIN. Secara arti sempit, menurutnya sub sektor tanaman pangan terus mengalami peningkatan. Arif menyebutkan, periode 2011 sampai 2014, pertumbuhan sektor tanaman pangan rata-rata sekitar 1,48% per tahun. Kemudian tahun 2015 hingga semester 1-2018 rata-rata pertumbuhannya sekitar 2,20% per tahun.
"Tak kalah pentingnya, kebijakanr reforma agraria yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo juga merupakan dukungan komitmen kebijakan di sektor pertanian," ungkapnya.
Data lain yang dipaparkan olehnya yakni, misalnya di komoditas jagung yang bisa digenjot oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan). "Selama periode 2015 hingga 2017, tercatat Jagung mengalami pertumbuhan produksi rata-rata per tahun sebesar 13,98% sedangkan dalam rentang waktu 2012 sampai 2014, jagung hanya memiliki rata-rata pertumbuhan 2,68%," paparnya.
Arif menganggap,sebagai contoh dari capaian tersebut, tahun 2017 produksi jagung Indonesia mencapai 27,95 juta ton sehingga berhasil mengekspor sebanyak 47 ribu ton. Prestasi lainnya di sektor pertanian, berdasarkan kajian KEIN yakni mampu menembus pasar ekspor global saat kondisi pasar internasional sedang bergejolak.
Secara volume, ekspor komoditas pertanian periode 2015 hingga 2018 mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 10,4%. Sementara itu, pada 2011 sampai 2014 ekspor komoditas pertanian hanya tumbuh rata-rata sebesar 2,8% per tahunnya. "Sektor pertanian memiliki peranan penting. Selama periode 2015 sampai 2018 sektor pertanian menyumbang sekitar 13,40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," ujar Arif.
Lebih lanjut Ia menuturkan, kontribusi besar serta pertumbuhan yang positif dari semua sub sektor pertanian dapat mendongkrak lonjakan ekonomi. Selain itu ikut mempengaruhi capaian target ketahanan pangan yang menjadi prioritas kebijakan pemerintah.
(akr)