Akses Investasi Mudah, Minat UKM Miliki Reksa Dana Meningkat
A
A
A
BANDUNG - Minat pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki simpanan dalam bentuk investasi reksa dana semakin meningkat. Bukalapak mencatat, 40% dari 130.000 account Bukareksa adalah para pelaku usaha atau penjual.
Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri mengatakan, kendati dari sisi jumlah, investor UKM di Bukareksa masih relatif kecil, namun trendnya terus meningkat. Dari 130.000 nasabah, 40% adalah seller dan 60% pengguna Bukalapak. Bahkan, nilai investasi para pelaku usaha rata-rata cukup tinggi, rata-rata Rp700.000 per nasabah.
“Mereka yang daftar, mayoritas investor awam yang sebelumnya tidak pernah jadi investor reksa dana. Tetapi di Bukalapak, mereka mulai menginvestasikan dananya di reksa dana melalui Bukareksa,” kata Abdul Hafizh di Bandung, Jumat (26/10).
Dia optimistis, pertumbuhan investor Bukareksa akan terus meningkat. Apalagi didorong kemudahan investasi digital yang terus di development. Dia yakin, dalam dua tahun kedepan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.
Bukalapak, kata dia, tahun ini menargetkan 200.000 nasabah Bukareksa. Karena, kata dia, dari sisi potensi masih cukup besar. Karena pelaku usaha yang tergabung di Bukalapak mencapai 3,5 juta. Targetnya, semua pelaku usaha yang menjadi seller di Bukalapak bisa menjadi investor Bukareksa.
“Target pertama kami adalah pelapak. Bagaimana selain menjual, mereka bisa saving dana untuk masa depan. Saat ini, memang seller yang ikut belum terlalu banyak, karena mereka mayoritas belum pernah investasi. Makanya kami harus sering lakukan edukasi,” beber dia.
Salah satu langkah edukasi yang akan dilakukan Bukalapak adalah menggelar investasi reksadana. Edukasi akan dilakukan tentang potensi investasi dan risiko yang ada di dalamnya. "Kami harap dapat meningkatkan iklim investasi di Bandung," imbuh dia.
Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri mengatakan, kendati dari sisi jumlah, investor UKM di Bukareksa masih relatif kecil, namun trendnya terus meningkat. Dari 130.000 nasabah, 40% adalah seller dan 60% pengguna Bukalapak. Bahkan, nilai investasi para pelaku usaha rata-rata cukup tinggi, rata-rata Rp700.000 per nasabah.
“Mereka yang daftar, mayoritas investor awam yang sebelumnya tidak pernah jadi investor reksa dana. Tetapi di Bukalapak, mereka mulai menginvestasikan dananya di reksa dana melalui Bukareksa,” kata Abdul Hafizh di Bandung, Jumat (26/10).
Dia optimistis, pertumbuhan investor Bukareksa akan terus meningkat. Apalagi didorong kemudahan investasi digital yang terus di development. Dia yakin, dalam dua tahun kedepan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.
Bukalapak, kata dia, tahun ini menargetkan 200.000 nasabah Bukareksa. Karena, kata dia, dari sisi potensi masih cukup besar. Karena pelaku usaha yang tergabung di Bukalapak mencapai 3,5 juta. Targetnya, semua pelaku usaha yang menjadi seller di Bukalapak bisa menjadi investor Bukareksa.
“Target pertama kami adalah pelapak. Bagaimana selain menjual, mereka bisa saving dana untuk masa depan. Saat ini, memang seller yang ikut belum terlalu banyak, karena mereka mayoritas belum pernah investasi. Makanya kami harus sering lakukan edukasi,” beber dia.
Salah satu langkah edukasi yang akan dilakukan Bukalapak adalah menggelar investasi reksadana. Edukasi akan dilakukan tentang potensi investasi dan risiko yang ada di dalamnya. "Kami harap dapat meningkatkan iklim investasi di Bandung," imbuh dia.
(akr)