China Ciptakan Dua Miliarder Per Minggu
A
A
A
JAKARTA - China menghasilkan miliarder tiap dua minggu di sepanjang tahun 2017, lalu berdasarkan laporan bank asal Swiss UBS dan auditor PwC. Jumlah miliarder di Negeri Tirai Bambu -julukan China- mengalami peningkatan dari 318 menjadi 373, dengan kekayaan gabungan mencapai sebesar USD1,12 triliun atau setara 874 miliar pounds menurut survei tersebut.
Dilansir BBC, menerangkan dalam laporan itu menyebutkan bahwa China menjadi negara tujuan bagi para pengusaha untuk menambahkan atau menciptakan kekayaan mereka. Sementara di seluruh dunia, total kekayaan miliarder meningkat 19% menuju rekor USD8,9 triliun yang kemudan dibagi sekitar 2.158 individu. Namun laporan itu juga memperingatkan bahwa miliarder China memiliki perputaran yang tinggi.
Dikatakan 106 orang menjadi miliarder baru, tetapi 51 orang justru lengser dari daftar untuk menggambarkan risiko melakukan bisnis di China. "Selama satu dekade terakhir, miliarder China telah menciptakan beberapa perusahaan terbesar dan paling sukses di dunia. Serta eningkatkan standar hidup," kata Josef Stadler, kepala kekayaan bersih ultra-high di UBS Global Management.
"Tapi ini baru permulaan. Populasi besar China, inovasi teknologi dan pertumbuhan produktivitas dikombinasikan dengan dukungan pemerintah, memberikan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi individu. Tidak hanya untuk membangun bisnis, tetapi juga untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik," paparnya.
Di sisi lain UBS dan PwC mengungkapkan, sudah ada lebih banyak miliarder di Asia daripada yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Pada tren saat ini, mereka akan lebih kaya daripada rekan-rekannya dari AS dalam kurun waktu tiga tahun. Hanya ada 16 miliarder China baru-baru ini pada tahun 2016, kata laporan tersebut, tetapi sekarang hampir satu dari lima miliarder di seluruh dunia adalah orang China.
Dikatakan lebih lanjut 97% dari miliarder China hadir di negara sendiri yang sebagian besar berasal dari sektor teknologi dan ritel. Namun, laporan itu mengatakan bahwa kawasan Amerika, masih menjadi rumah bagi konsentrasi terbesar kekayaan para miliarder, meski begitu penciptaan kekayaan mengalami perlambatan saat ini. Pada 2017, AS menciptakan 53 miliarder baru, dibandingkan dengan 87 dalam lima tahun lalu. Di Eropa Barat, jumlah miliarder naik 17 menjadi 414 pada tahun 2017.
Dilansir BBC, menerangkan dalam laporan itu menyebutkan bahwa China menjadi negara tujuan bagi para pengusaha untuk menambahkan atau menciptakan kekayaan mereka. Sementara di seluruh dunia, total kekayaan miliarder meningkat 19% menuju rekor USD8,9 triliun yang kemudan dibagi sekitar 2.158 individu. Namun laporan itu juga memperingatkan bahwa miliarder China memiliki perputaran yang tinggi.
Dikatakan 106 orang menjadi miliarder baru, tetapi 51 orang justru lengser dari daftar untuk menggambarkan risiko melakukan bisnis di China. "Selama satu dekade terakhir, miliarder China telah menciptakan beberapa perusahaan terbesar dan paling sukses di dunia. Serta eningkatkan standar hidup," kata Josef Stadler, kepala kekayaan bersih ultra-high di UBS Global Management.
"Tapi ini baru permulaan. Populasi besar China, inovasi teknologi dan pertumbuhan produktivitas dikombinasikan dengan dukungan pemerintah, memberikan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi individu. Tidak hanya untuk membangun bisnis, tetapi juga untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik," paparnya.
Di sisi lain UBS dan PwC mengungkapkan, sudah ada lebih banyak miliarder di Asia daripada yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Pada tren saat ini, mereka akan lebih kaya daripada rekan-rekannya dari AS dalam kurun waktu tiga tahun. Hanya ada 16 miliarder China baru-baru ini pada tahun 2016, kata laporan tersebut, tetapi sekarang hampir satu dari lima miliarder di seluruh dunia adalah orang China.
Dikatakan lebih lanjut 97% dari miliarder China hadir di negara sendiri yang sebagian besar berasal dari sektor teknologi dan ritel. Namun, laporan itu mengatakan bahwa kawasan Amerika, masih menjadi rumah bagi konsentrasi terbesar kekayaan para miliarder, meski begitu penciptaan kekayaan mengalami perlambatan saat ini. Pada 2017, AS menciptakan 53 miliarder baru, dibandingkan dengan 87 dalam lima tahun lalu. Di Eropa Barat, jumlah miliarder naik 17 menjadi 414 pada tahun 2017.
(akr)